Ya mungkin semuanya sama-sama enaklah yaa, kan ini yang namanya usaha kuliner jadi wajar saja kalau ada yang dikomentarin, kompetitor, dan sebagainya. Tapi itu semua justru dapat membangkitkan kembali semangat dalam usahanya bila mendapat komentar kurang baik dari konsumennya. Loh mengapa kurang baik dapat membangkitkan?Â
Nah, karena kan seseorang pasti butuh kritik dan saran. Bila sarannya kurang meng-enakkan di hatinya, itu menjadi peluang untuk dia supaya bisa mengatur dan menentukkan strategi yang pas lagi.
Bagaimana caranya agar pelanggan makin suka dengan usaha kulinernya, semakin ramai dan dipadati konsumen, lalu resepnya harus bagaimana agar makanannya bisa dibilang sangat enak oleh konsumen, dan tentunya tempat serta fasilitas pun juga harus diatur sebaik mungkin bukan dari makanan dan menunya saja. Sehingga dari situlah si pemilik usaha akan bangkit lagi semangatnya.
Kira-kira seperti itu yaa tentang martabak rasa-rasa yang saya tau. Untuk yang lainnya juga ada kok. Jadi ini terserah kita mau mencicipi yang mana. Martabak punya artis, atau yang biasa-biasa saja? Semuanya enak deh bagi saya. hehehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H