Ratusan sampai ribuan hektar luas dari tanaman mangrove rusak akibat ulah manusia. Bahkan, pada tahun 2023 luas tanaman mangrove di Bintuni Papua Barat yang menjadi luas terbesar kedua di dunia rusak akibat ulah dari aktivitas industri.
 Kerusakan yang berlangsung secara terus-menerus tidak disadari oleh manusia. Ulah manusia ini bukan hanya dilakukan dengan frekuensi jarang, namun sering dilakukan. Seperti pembalakan yang dilakukan di Teluk Balikpapan, Kalimantan pada 2022.Â
Mereka membangun fasilitas mewah dengan membabak secara intens hutan mangrove tanpa sadar akan dampak abrasi. Tentu saja, kerusakan terhadap mangrove harus segera disadari oleh semua orang. Betapa pentingnya tanaman mangrove untuk kehidupan yang ada di muka bumi ini, khususnya daerah pesisir.
Guna menangani permasalahan pada mangrove harus dilakukan konservasi mangrove. Konservasi mangrove merupakan suatu upaya melindungi dan melestarikan lingkungan sekitar dalam proses pembedaan suatu kawasan, seperti di perairan laut, pesisir, dan hutan mangrove.Â
Menurut penelitian yang dilakukan Utami, S & Baskoro, K (2017) dikatakan bahwa ekosistem mangrove harus diolah secara baik melalui prinsip pengelolaan sumber daya pesisir terpadu. Lebih lanjut lagi, konservasi dan pengelolaan hutan mangrove tidak boleh dilakukan dengan mementingkan satu tujuan saja.Â
Peneliti juga mengatakan bahwa kegiatan ini harus diimbangi dengan semua komponen penyusunnya. Jika tidak, maka kerusakan hutan mangrove akan tetap terjadi.Â
Dalam penelitian yang ditulis oleh Suryatini., et al (2022), begitu pentingnya konservasi terhadap mangrove ini karena ekosistem mangrove ini mempengaruhi terhadap perubahan iklim, seperti Global Warming.Â
Penelitian yang ditulis oleh Wattimena., et al (2024) menulis bahwa hutan mangrove memiliki manfaat lebih daripada hutan hujan tropis sebagai pengurang emisi karbon biru. Pada intinya, manfaat adanya ekosistem mangrove sangat berdampak pada daerah pesisir, yaitu untuk mencegah abrasi pantai.Â
Kerusakan mangrove dan kesulitan konversasi mangrove sudah menjadi perhatian dunia sebab dampaknya yang sangat berpengaruh bagi kehidupan lingkungan maritim serta kesejahteraan masyarakat pesisir.Â
Menurut IR. Asep Sugiharta, M.SC., dkk. (2020), mangrove memiliki peranan penting untuk menjaga kestabilan lingkungan pesisir, mencegah banjir serta menjadi habitat berbagai spesies biota dan menurut Adilah Dinilhuda (2018) & Anisa Fitria (2021), kerusakan mangrove bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti konversi lahan, pencemaran dan pemburuan kayu besar-besaran.Â
Selain itu, sulitnya konservasi mangrove disebabkan oleh illegal logging, pencemaran limbah, juga meningkatnya laju abrasi. Maka dari itu, perlunya regulasi dan sistem pantau yang baik untuk meminimalisir dampak dari kerusakan ekosistem mangrove.