Mohon tunggu...
Angga DwisyahputraZulkarnain
Angga DwisyahputraZulkarnain Mohon Tunggu... Jurnalis - KMN 55

Mahasiswa sekolah vokasi IPB angkatan 55 jurusan Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

"Keripik Maharani", Produk Rumahan yang Menjadi Oleh-oleh Khas Kecamatan Tajur Halang

4 Maret 2020   08:17 Diperbarui: 4 Maret 2020   08:23 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toko Keripik Maharani yang menjadi produk UMKM yang beralamat di Jl.Raya Nanggerang, Nanggerang., Tajur Halang, Bogor, Jawa Barat 16320, (25/02/20).

Bogor (25/02/20) - Tajur Halang adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Indonesia yang merupakan pemekaran dari Kecamatan Bojonggede pada tahun 2006. Kecamatan Tajur Halang ini memiliki potensi besar pada bidang Usaha yang juga menjadi salah satu daerah di Kabupaten Bogor yang memiliki beragam mata pencaharian dari warganya, salah satunya adalah warga yang membangun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Sampai saat ini Pemerintah Kecamatan Tajur Halang melakukan trobosan dengan memresmikan Gerai UMKM Kecamatan Tajurhalang.

Pengembangan serta pemberdayaan koperasi dan usaha kecil menengah sangat penting untuk meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat. Oleh karena ini, Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Pemdes Tajur Halang berkomitmen untuk melakukan pemberdayaan dan pembinaan terhadap koperasi, UMKM, dan perdagangan di Kabupaten Bogor umumnya dan di Kecamatan Tajut Halang khususnya. Upaya tersebut demi mewujudkan misi Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis pedesaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Salah satu produk UMKM yang sudah terkenal dari Kecamatan Tajur Halang adalah Keripik Maharani. Keripik Maharani adalah nama sebuah keripik singkong yang digeluti oleh seorang lelaki bernama Bapak, putra daerah asli desa Nangerang Kecamatan Tajur Halang sejak tahun 2007 sampai sekarang.

Bapak empat orang anak ini di tempat usahanya mempekerjakan 35 orang tenaga warga sekitarnya untuk membuat keripik singkongnya. Dia sekaligus melayani konsumen yang datang dari beberapa daerah sekitar JABODETABEK. Konsumen yang datang umumnya membeli untuk di jual kembali, dan Maharani siap melayani pembelian dalam jumlah besar menggunakan ukuran bal, dalam satu bal terdiri 10 bungkus berisi keripik singkong seberat setengah kilogram.

Bahan utama keripik tentulah singkong, yang direbus menjadi setengah matang lalu didinginkan. Setelah dingin, diiris kecil-kecil untuk selanjutnya dijemur sampai kering.

Tahapan berikutnya menggoreng keripik. Adapun bumbunya hanya menggunakan garam masak saja. Setelah di goreng, didiamkan beberapa saat, kemudian dilakukan pengepakan. "Untuk rasa kami hanya membuat rasa orisinal, meski ada juga permintaan keripik pedas," jelas pemilik usaha ini.

Singkong di datangkan dari daerah Cimahpar, Ciampea dan Rumpin. Selain dari daerah Tajur Halang dan Bojong Gede, semakin lama semakin jauh dalam mencari singkong. "Berbeda dengan zaman dahulu, sekarang orang lebih mudah mencari keju," ujar Nanan.

Saat dikonfirmasi berapa hasil yang didapat per harinya, Nanan mengakui menghasilkan sekitar 2 juta Rupiah kotor setiap harinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun