Mohon tunggu...
Angga Ariyanto
Angga Ariyanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Lahir di Sidoarjo tahun 1993. Saat ini sedang kuliah di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu politik Jurusan Ilmu Komunikasi. Musik dan traveling membuat hidupku semakin indah.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kesurupan Makhluk Astral Berbasis Internet

3 Mei 2017   13:24 Diperbarui: 3 Mei 2017   13:30 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jawaban untuk menyelesaikan rasa kegelisahan, kebosanan, kepenatan atau sedih salah satunya yaitu dengan tertawa. Tertawa mengundang hati singgah ke dalam otak untuk berdialog mencari jalan keluar dari permasalahan. Otak akan lebih dominan dalam menyelesaikan permasalahan dengan mengabstraksikan apa yang di lihat atau di dengar dan di sampaikan ke isi hati, di sisi lain otak  kita tidak akan tertipu oleh tawa yang palsu, karena tertawa itu jujur.

Tidaklah sulit mencari objek untuk mendapatkan nikmat tertawa, lebih sulit mencari pacar yang sedang selingkuh (Haha). Kebutuhan tertawa harus dicari untuk menghindari streesbahkan  ada penelitian dari Oxford University pada 2011 menemukan bahwa tawa meningkatkan ambang rasa sakit Anda. Penelitian lain di University of Arizona menemukan bahwa tawa meningkatkan kesehatan jantung, sedangkan penelitian di University of Maryland menunjukkan bahwa aliran darah meningkat sebesar 22% ketika Anda sedang tertawa (dikutip dari http://brighterlife.co.id/2013/10/24/makin-sehat-dengan-yoga-tertawa/). Menurut pakde Indro Warkop, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Bisa saja tertawa itu dilarang tapi dalam konteks tertentu, misalnya anda tertawa keras di ruang ibadah atau tertawa keras ketika proses sakral seperti akad nikah (tertawa karena di tinggal pacar nikah, haha).

Tawa bisa didapatkan melalui dua hal dalam diri manusia, pertama dari diri kita sendiri, dengan melamun atau berimajinasi tentang peristiwa yang mengundang tawa, kedua dari indra pendengaran, penglihatan, atau indra penciuman dengan dihadapkan secara langsung dengan objek tawa. Sangat rumit jika dipaksakan tertawa dengan berimajinasi, tetapi terkadang tertawa dengan berimajinasi muncul dengan sendirinya ketika mengingat peristiwa lampau yang bernilai tawa, tapi ini yang bahaya ketika berimajinasi di ruang publik, bisa – bisa terkena razia satpol PP dikira orang gila . Panca indra lebih sensitif mengundang tawa dibandingkan dengan berimajinasi, karena simbol – simbol tawa lebih mudah diterima tanpa proses berfikir panjang.

Dengan bersosialisasi tawa akan lebih mudah di dapatkan, misalnya bercerita dengan sahabat tentang peristiwa yang lucu atau tidak sengaja melihat sepasang kekasih sedang bertengkar dipinggir jalan cowoknya yang nangis sampai mewek – mewek (haha). Lebih mudah lagi dengan melihat pertunjukan, komik lucu, atau mendengar  ludruk melalui radio. Namun saat ini yang sedang banyak di gunakan yaitu mencari objek tawa di internet khususnya di media sosial.

Media sosial memberikan kemudahan komunikasi yang sangat efektif, bahkan seperti tidak ada batas geografi dan demografi antar pengguna media sosial. Misalnya, dahulu seorang artis dan fans tidak bisa berkomunikasi secara real time,tapi saat ini dengan kehadiran media sosial hal semacam itu cukup mudah untuk di lakukan melalui  fasilitas private message, kolom komentar dan update status.  Pengguna media sosial mendapatkan recent update aktifitas dari akun yang diikuti, pengguna tidak hanya menjadi penonton yang pasif melainkan aktif dengan memberikan komentar. Di kotak kecil berukuran setengah layar monitor, fasilitas recent updatedan kolom komentar  menjadi perhatian pengguna media sosial untuk bersosialisasi, mendapatkan informasi hingga mencari hiburan.  Didalam fasilitas itulah terdapat hunian makhluk astral berbasis internet.

Cukup dengan mengheningkan cipta (menundukkan kepala) sambil melihat layar smartphone,terjadilah peristiwa kerasukan makhluk astral, tertawa sendiri bahkan hingga mata memerah terlalu sering menatap layar smartphone,bahaya kan? Tapi kenapa semua diam ketika banyak orang yang kesurupan makhluk astral berbasis internetseperti ini ?  “iku munu nggarai tuman, setan berbasis internet orah iso metu – metu”.Ketika mencari objek tawa di dunia nyata sudah mulai sedikit di abaikan, setan berbasis internet mulai menggoda siapapun dengan menawarkan bonus, diskon, dan kemudahan – kemudahan transaksi “Guyonan” yang diberikan, sehingga mencari objek tawa dikehidupan secara nyata seakan lebih susah untuk di dapatkan.

Efek setelah kesurupan makhluk astral berbasis internet dapat diketahui setelah adanya beberapa indikasi seperti, sering menyendiri dan ketakutan dengan dunia nyata, kedisiplinan mulai berkurang, muntah bandwith internet, mata memerah (seperti terlalu sering main layang-layang) karena terkena cahaya handphone,mengabaikan teman yang ada disekitarnya pada saat berkumpul, bahkan pacarnya ditikung orang dia tidak tau, hahaha.

Makhluk astral berbasis internetberupa videolebih mudah mengundang tawa dibandingkan dengan foto atau tulisan. Semakin banyak konten yang terupload semakin banyak makhluk astral berbasis internet bermunculan, semakin banyak pula pengguna media sosial yang kesurupan atau bahkan bisa terjadi kesurupan masal.  Kepercayaan orang jawa kesurupan massal biasanya terjadi karena disekitarnya ada tempat seperti pohon yang dijadikan hunian setan, kemudian pohon tersebut di tebang agar tidak terjadi kesurupan masal. Jika hunian makhluk astral berbasis internet, mana yang perlu di tebang agar tidak terjadi kesurupan kolektif ?  tidak perlu menebang pohon hunian makhluk astral berbasis internet hingga merobohkannnya, karena tertawa memang cukup penting, cukup dengan tips berikut :

  • Bertamu ke salah salah satu hunian makhluk astral seperti facebook, youtube, instagram, jangan semuanya dikunjungi, bisa – bisa perut kenyang dengan sesaji dan bunga tujuh rupa.
  • Kunjungi di waktu – waktu tertentu, seperti di kamar mandi sambil puuppp.
  • Kontrol diri agar tidak terlalu nafsu mengunjungi hunian makhluk astral berbasis internet. Emang siihh.. disitu ada kuntilanak. Tapi ya jangan nafsu – nafsu amat ngapelin kuntilanak berbasis internet.
  • Yang terakhir jangan lupa sucikan diri dengan saling tawa bersama kawan – kawan yang nyata, bukan masyarakat maya.

Tenang saja.. dengan beberapa tips di atas tidak akan kesurupan atau terkena razia satpol PP kok. Dengan penjelasan dan tips di atas, semoga anda sedikit terhindar dari gangguan makhluk astral berbasis internet yang cenderung menjadikan anda terkurung dan terisolasi dari dunia nyata.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun