Dalam bahasa Jawa, kenthir berarti gila, sama gilanya dengan Mad dlm bahasa Inggris. Dan marketing bisa berarti bagaimana memberikan pelayanan yg baik agar produk tetap diminati konsumen.
Dulu, ketika Aqua dinilai tidak mempunyai nilai jual, sang pelopor keukeuh aja jualan meski dikatain gila ngapain air putih dibotolin kemudian dijual. Begitu pula Pak Dahlan Iskan yg jualan Jawa Pos yg pada waktu itu ga laku. Beliau turun lapangan sendiri menjual koran itu ke konsumen.
Untuk melakukan jualan hebat kaya gitu, banyak liku-liku yang dilalui seorang marketeer (CMIIW), termasuk konsekuensi mengubah attitudenya.
Saat ini, tuntutan utk berpikiran out-of-the-box, memaksa si marketer utk menghadapi masalah serius, yaitu kewarasannya sendiri.
Berikut, beberapa masalah yg bisa jadi dihadapi seorang marketeer :
1. Berpanas-panas ria.
Mobilitas yg tinggi menuntut marketeer mutar-muter mencari pelanggan bahkan dalam cuaca sekejam apapun.
Untuk marketer yg ingin kulitnya tdk gosong, tetap putih dan mulus, Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 5%
2. Berakting.
Dengan berpura2 menjadi konsumen, biasanya seorang marketeer mencuri informasi dari kompetitornya.
Ini bisa mengurangi kewarasan sekitar 5%