Mohon tunggu...
Angga Adharullah
Angga Adharullah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hanya seorang guru pulau yang senang dengan Literasi dan Teknologi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penyengat Under Cover: di Balik Pulau Wisata dan Religi

30 Juli 2024   09:10 Diperbarui: 30 Juli 2024   09:11 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Raya Sultan Riau di Pulau Penyengat. f. Instagram Amazing Kepri.

Pulau Penyengat, sering kali terdengar di telinga kita sebagai destinasi wisata dan religi yang kaya dengan Sejarah dan budaya. Terletak di Kepulauan Riau, Pulau Penyengat dikenal dengan masjid bersejarahnya, peninggalan-peninggalan Sejarah dari Kerajaan Riau-Lingga. Namun, di balik gemerlapnya cerita wisata dan religi, terdapat sisi gelap yang jarang terungkap ke permukaan.

Selama tiga tahun terakhir, penelitian intensif yang saya lakukan di Pulau Penyengat mengungkapkan kenyataan yang mengejutkan dan menyedihkan. Di Tengah keindahan alam dan warisan budaya, pulau ini ternyata menyimpan berbagai masalah sosial yang serius.


ZONA MERAH PEREDARAN NARKOBA

Salah satu temuan paling mengejutkan adalah bahwa Pulau Penyengat telah menjadi zona merah peredaran narkoba. Perdagangan narkoba yang merajalela tidak hanya merusak tatanan sosial masyarakat, tetapi juga menghancurkan masa depan generasi muda. Berbagai jenis narkoba, mulai dari sabu hingga ekstasi, dengan mudahnya ditemukan di pulau ini. Para pengedar memanfaatkan keterbatasan pengawasan dan penegakan hukum di daerah terpencil ini untuk menjalankan bisnis haram mereka. 

Namun, Para penegak hukum juga tidak tinggal diam terbukti dalam tiga tahun terakhir, terdapat signifikan dalam jumlah kasus penangkapan peredaran narkotika di Pulau Penyengat. Berdasarkan data dari Polsek setempat, terdapat sekitar 50 Kasus penangkapan terkait narkoba setiap tahunnya. Jenis narkoba yang paling sering ditemukan adalah sabu-sabu dan ekstasi. Sabu-sabu mencangkup 70% dari semua kasus narkoba yang terungkap. Sebagian besar pengguna narkoba berusia antara 15-35 tahun dan laki-laki mendominasi jumlah pengguna narkoba, mencapai 80% dari total kasus.


KRISIS KELUARGA : Anak-Anak Broken Home

Masalah lainnya yang sangat memprihatinkan adalah tingginya jumlah anak-anak broken home di Pulau Penyengat. Ini semua terjadi dikarenakan salah satunya tingkat perceraian yang cukup tinggi, dengan rata-rata 20-25 kasus perceraian per tahun dari total populasi pulau yang relatif kecil. Sebagian besar perceraian terjadi pada pasangan muda yang menikah di bawah usia 25 tahun.

Hal ini menyebabkan dampak yang buruk tentunya terhadap anak-anak. Sekitar 40% anak-anak di Pulau Penyengat tinggal bersama satu orang tua atau harus tinggal bersama tante, oom atau bahkan kakek dan nenek mereka. Banyak anak yang harus tumbuh tanpa kehadiran orang tua lengkap. Tidak adanya figur orang tua yang lengkap dalam kehidupan mereka sering kali mengarah pada masalah emosional dan perilaku. Seperti kesulitan belajar, depresi dan perilaku agresif lainnya sehingga anak-anak ini sering kali merasa kehilangan arah serta kurang mendapatkan bimbingan yang mereka butuhkan. akibatnya, banyak dari mereka yang akhirnya terjerumus dalam lingkaran setan narkoba dan kenakalan remaja.


KONDISI SOSIAL EKONOMI

Tingkat penggangguran di Pulau Penyengat mencapai sekitar 15% lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional. Banyak keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan, dengan penghasilan yang sangat rendah dan kurangnya akses ke pendidikan serta layanan kesehatan yang memadai.

Tingkat putus sekolah pun cukup tinggi, terutama di kalangan remaja, sekitar 30% remaja tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Keterbatasan fasilitas pendidikan dan minimnya motivasi belajar menjadi faktor utama tingginya angka putus sekolah.


ANALISIS KESIMPULAN DAN REKOMENDASI SARAN

Data di atas menggambarkan situasi yang sangat memprihatinkan di Pulau Penyengat. Tingginya kasus narkoba dan tingkat perceraian yang juga tinggi menyebabkan banyak anak tumbuh dalam lingkungan yang tidak stabil. kondisi ini diperparah dengan masalah ekonomi yang membelit banyak keluarga. 

Mengatasi masalah sosial yang kompleks di Pulau Penyengat membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi non-pemerintah, komunitas lokal, dan masyarakat umum. Berdasarkan data dan temuan dalam tulisan ini, berikut beberapa saran dan rekomendasi yang dapat diambil untuk memberikan solusi nyata:


1. Peningkatan Pengawasan dan Penegakan Hukum Terhadap Narkoba.

- Kerjasama dengan aparat penegak hukum.

- Pembentukan Satgas Khusus yang fokus pada pencegahan dan penanganan kasus narkoba.

- Edukasi dan Sosialisasi di sekolah-sekolah dan komunitas lokas untuk meningkatkan kesadaran betapa pentingnya menjauhkan diri dari Narkoba


2. Dukungan Psikologis dan Sosial untuk Anak-anak Broken Home

- Mendirikan pusat konseling yang menyediakan layanan psikologis dan sosial bagi anak-anak dan keluarga terdampak

- Mengembangkan program mentoring dimana anak-anak broken home mendapatkan bimbingan dan dukungan dari mentor yang peduli

- Mengadakan kegiatan kegiatan komunitas yang positif dan mendukung perkembangan anak-anak seperti olahraga, seni dan pendidikan tambahan


3. Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Kesempatan Kerja

- Memberikan beasiswa dan bantuan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu untuk mengurangi angka putus sekolah.

- Mengadakan program pelatihan keterampilan bagi remaja dan dewasa muda untuk meningkatkan kesempatan kerja dan kewirausahaan.

- Meningkatkan fasilitas dan kualitas pendidikan di Pulau Penyengat dengan menyediakan lebih banyak guru berkualitas dan sumber daya pendidikan


4. Penguatan Peran Keluarga dan Komunitas

- Meningkatkan Program-Program yang memberdayakan keluarga, seperti pelatihan pengasuhan anak dan manajemen keuangan keluarga.

- Membentuk kelompok dukungan bagi orang tua tunggal dan keluarga yang menghadapi masalah sosial untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan dukungan.

- Melakukan kampanye kesadaran untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli dan terlibat dalam penanganan masalah sosial di lingkungannya.


Menatap Masa Depan

Dengan menerapkan saran-saran di atas diharapkan Pulau Penyengat dapat menghadapi dan mengatasi berbagai masalah sosial yang ada. Tulisan ini diharapkan juga dapat membuka mata banyak orang serta menumbuhkan kesadaran secara kolektif dan tindakatan nyata untuk memulihkan pulau ini dari masalah-masalah sosial yang menggerogoti. Pulau Penyengat bisa menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang. Asalkan kita bersedia untuk berkolaborasi bersama demi menciptakan perubahan yang nyata.

Dengan begitu, Pulau Penyengat tidak hanya akan dikenal sebagai Destinasi Wisata dan Religi saja, tetapi juga sebagai pulau yang peduli dan memberdayakan semua lapisan masyarakatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun