Wis sudah.
Katanya hari bahagia
Penuh dengan suka cita
Bagi mereka mereka yang memakai toga
Wis sudah.
Belajar 4 tahun terbayar lunas
Senyum di wajah pun kian menghias
Waktunya segera bergegas
Mengukir kenangan yang takkan lepas
Wis sudah.
Rektor pun memberi selamat
Gelar sarjana sudah di dapat
Akhirnya Ijazah di tangan digenggam erat
Wis sudah. Lalu mau apa ?
Kala pak tani kesulitan membeli pupuk
Saat harga daging sapi tak terbeli
Sembako murah hanya mimpi
Mungkin menjadi sebuah ironi bagi sebuah Negeri
Wis sudah. Lalu mau apa?
Sibuk mencari kerja untuk masa depan cerah
Ah sudahlah, Kita disuruh kerja.
Sedangkan gelombang PHK dimana mana
Pekerja lokal digantikan buruh-buruh dari cina
Seperti berada di tengah persimpangan
Bekerja di perusahaan multinasional
Atau menambah deretan pengangguran bergelar sarjana
Apakah hidup selalu diombang-ambingkan oleh nasib ?
Wis sudah. Lalu mau apa?
Bukankah makan-mu berasal dari beras yang di tanam pak tani ?
Bukankah biaya kuliah mu di subsidi oleh uang negara ?
Selepas ini, Engkau hanya ingin Memenuhi segala kebutuhan mu?
memenuhi isi perut-perut mu sajakah ?
Lantas siapa lagi yang akan membangun bangsa ini ?
Tanyakan pada dirimu sendiri, "Bangsa kita Butuh apa ?"
Bukan bertanya "Nanti Saya dapat apa atau berapa ?"
Bangsa ini menunggu andil darimu wahai sarjana
Wis sudah. Lalu mau apa ?
Apakah hanya sebatas wis dan sudah, Lalu bingung mau melakukan apa ?
Â
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nb: *wis/wes dalam bahasa jawa berarti sudah atau selesai.
Contoh :
- wis mangan ? (Sudah makan?)
- mikir nggak wis wis. (Berpikir tidak selesai selesai)