Mohon tunggu...
Dimas Angga
Dimas Angga Mohon Tunggu... -

an 80% movie lover who loves to criticize

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

What A Weird World! (Dunia yang Aneh!)

10 Mei 2010   17:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:17 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"I see skies of blue and clouds of white.
The bright blessed day, the dark sacred night.
And I think to myself, what a wonderful world..."

Familiar dengan beberapa kalimat di atas?
Ya, itu adalah cuplikan lirik lagu What A Wonderful World yang dipopulerkan oleh Louis Armstrong. Lagu yang sangat indah dan akan membuat setiap orang yang mendengarkannya merasa damai karena terbayang atas indahnya dunia ini. Sayangnya baru-baru ini, ada satu hal yang membuat image yang telah saya miliki akan indahnya dunia ini yang dibangun oleh lagu tersebut menjadi hancur berantakan. Penasaran? Simaklah pengalaman saya berikut ini dan utarakan pendapat anda.

Beberapa minggu yang lalu, saya sedang mengikuti ibadah misa mingguan di gereja pada sore hari. Seperti biasa, pada saat pastor sedang berkotbah saya sesekali melihat orang-orang yang ada disekeliling. Sekedar ingin tahu, tipikal orang-orang seperti apa yang biasa pergi ke gereja di sore hari. Saya mendapati banyak anak muda bersama dengan teman-temannya, ada juga yang bersama dengan pasangannya, ada pula sebuah keluarga lengkap suami-istri beserta anak-anaknya, terlihat sangat harmonis. Mengingatkanku pada masa waktu masih kecil dulu. Tapi tiba-tiba lamunanku buyar ketika melihat pemandangan yang aneh. Sambil mengucek-ngucek mata karena merasa tidak yakin, saya terus memperhatikan apa yang saya lihat itu benar-benar nyata.

Saya melihat seorang nenek tua yang berumur sekitar 70an memakai dress ala Princess berwarna kuning. Mungkin anda tau bagaimana pakaian yang baisa di pakai para putri di film kartun Princess, Barbie, Cinderella, ataupun Putri Salju, itulah yang saya maksudkan. Dan bayangkan bagaimana jadinya jika dress yang hanya cocok dipakai gadis muda atau anak kecil tersebut dipakai oleh nenek berumur 70an. Saya pun sampai tidak habis pikir dibuatnya, dan terus mengerutkan dahi sampai tiba di rumah sambil terus bertanya dalam hati "apa yang saya lihat tadi itu nyata?" saya terus dihantui dengan ingatan tersebut bahkan sampai menjelang tidur malam itu. it was so weird, so random, and so absurd!

Tapi kemudian  setelah saya pikir-pikir lagi,hal itu sah-sah saja karena tidak ada yang melarang dan cukup normal, lagipula setiap orang pasti ingin menghadap Tuhan mereka dengan penampilannya yang terbaik. Yah, mungkin saja baginya itu penampilannya yang terbaik.

Setelah baru saja saya bisa melupakan kejadian tersebut, ternyata beberapa hari kemudian saya mengalami lagi kejadian sejenis. Kali ini saya sedang dalam perjalanan menuju kampus sekitar pukul 9.30 pagi. tebak apa yang terjadi di tengah perjalanan tersebut? Saya melihat seorang nenek umur 70an (lagi?!) sedang berjalan di trotoar dan kali ini pakaiannya adalah : pakaian modis ala sekretaris dan eksekutif muda wanita masa kini. Sebuah outfit yang hanya benar-benar cocok dipakai oleh wanita-wanita muda dan bakal (sangat) aneh bila dipakai oleh orang selain mereka.

Waktu itu adalah benar-benar sebuah minggu yang aneh buat saya. Bagaimana mungkin saya bisa bertemu dengan 2 orang tua yang berbeda tersebut dalam beberapa hari dan yang memiliki selera fashion yang kalau boleh saya bilang, aneh. Kebetulan kah? Saya tidak tahu, tapi yang pasti kejadian ini meninggalkan kesan yang aneh bagi saya, seakan-akan berada di sebuah reality show comedy yang mengerikan. Bahkan saya tidak bisa menemukan satu foto pun di google yang bisa menggambarkan apa yang saya lihat saat itu.

What A Weird World!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun