Mohon tunggu...
Angga Stiya
Angga Stiya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

PENULIS

Selanjutnya

Tutup

Bola

Buruknya Manajemen Manchester United

7 Oktober 2023   19:14 Diperbarui: 7 Oktober 2023   19:21 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada beberapa masalah sangat kompleks yang dihadapi Manchester United selain performa tim yang hanya menempati posisi kesebelas dalam empat pertandingan Premier League. Angin surga yang digembar-gemborkan bakal mengubah United musim ini perlahan lenyap. Yakni, skenario akuisisi oleh Chairman Qatar Islamic Bank Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani. Hal itu seiring keputusan keluarga Glazer sebagai pemilik United yang urung melepas saham mereka. Ketika Sheikh Jassim berani memenuhi permintaan GBP 6 miliar (Rp 115 triliun), termasuk membebaskan hutang United, keluarga Glazer malah menaikkan nominal menjadi GBP 10 miliar (Rp 191,6 triliun). Imbas dari "prank" akuisisi tersebut, saham United menurun drastis.

Efek lebih masif, hutang United semakin membengkak cukup besar. Menurut Manchester Evening News, hutang United termasuk bunganya saat ini melewati GBP 1 miliar (Rp 19,16 triliun). Fans United pun semakin kecewa dan marah terhadap keluarga Glazer. Bagaimana tidak, sebelum keluarga Glazer mengakuisisi pada 2005, United adalah klub yang profit. Salah satu alasan bertambahnya hutang United saat ini yaitu Skuad asuhan Erik ten Hag mengeluarkan GBP 177,5 juta (Rp 3,4 triliun) untuk mendatangkan tujuh pemain. Meski, tiga di antaranya adalah pemain bebas transfer dan pinjaman.  

Kondisi ruang ganti makin runyam lantaran kejadian yang ditimbulkan dua winger mereka, Jadon Sancho dan Antony. Banyak pemain andalan yang mengalami cedera sehingga pelatih sulit untuk mengatur tim yang sedang memiliki banyak permasalahan termasuk dari pihak manajemen United. Menurut legenda tim nasional Belanda Ruud Gullit, Man United terseok-seok karena belum bisa lepas dari masa lalu mereka. "Masalah Man United banyak. Pertama, mereka melewatkan kesempatan untuk mengubah permainan mereka," ujar Gullit". Lalu mereka terus hidup di masa lalu dan terlalu sering membicarakan tim pada dekade 90an," kata Gullit menambahkan. Menurut Gullit, Man United harus menyadari jika kondisi klub mereka tidak lagi sama.

Permasalahan yang banyak ini di sebabkan oleh manajemen United yang sangat buruk. Dimulai dari mereka pemilik saham mayoritas United (Glazer Family) yang hanya mementingkan bisnis daripada kesuksesan tim sepak bolanya. Mereka harus sadar akan posisinya yang dimana para penggemar United sudah enggan dan menginginkan keluarga Glazer menjual sahamnya untuk masa depan klub kesayangannya lebih cerah dan dapat bersaing dengan klub raksasa lain yang ada di benua eropa. Syeikh Jassim sudah berusaha untuk menawarkan beberapa penawaran yang menakjubkan, namun Glazer tetap tidak puas dengan tawarannya yang sangat melampaui harga pasar saham United dan menolak tawaran Qatari tersebut.

Perkembangan manajemen di Man United sangat buruk jika di bandingkan dengan klub tetangganya Man City. Pada saat ini, Man City jauh lebih berkembang dan konsisten dalam dunia sepak bola dan memiliki manajemen serta fasilitas yang teratur dan sistematis mendukung para pemainnya untuk berkembang. Sebagai klub yang memiliki sejarah besar, Man United unggul dalam hal promosi atau penjualan merchandise sehingga keuangan klub dapat bertahan hingga saat ini. Dengan ketergantungan pada penggemar yang kurang puas pada performa tim saat ini akan berdampak buruk untuk Man United kedepannya.

Dengan adanya pokok masalah internal ini, sebaiknya manajemen Man United segera memperbaiki dan membenah apa yang terjadi dan mendengarkan keluhan para penggemar supaya masalah internal Man United saat ini terselesaikan dan klub kebanggaan saya ini akan segera mendapatkan banyak prestasi, meneruskan tren positif yang terjadi di masa lalu dan membuat sejarah baru dengan memberikan persaingan untuk klub raksasa eropa lainnya. Dengan segenap hati untuk mewakili seluruh penggemar Manchester United di dunia ini, dalam masa terpuruk yang saat ini kami rasakan untuk klub kebanggaan, kami  harapkan progres positif United kedepannya. Serta menuntut kesadaran dari pihak manajemen terutama pemegang saham mayoritas untuk segera mengundurkan diri.

Daftar Pustaka

Apridio Kurnia Ananta. (2023). _Manchester United Bermasalah dengan Manajemen Klub maupun Pemain, Utang Tembus GBP 1 Miliar_. Jakarta Selatan: PT Jawa Pos Grup Multimedia

Sri Mulyati. (2022). _3 Masalah Utama Man United Terbongkar, Semua karena Dosa Masa Lalu_.

Serafin Unus Pasi. (2023). _Manchester United Terpuruk, Manajemen MU Belum Akan Depak Erik Ten Hag_.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun