Mohon tunggu...
Angga Wahyu Firmansyah
Angga Wahyu Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia/Universitas Negeri Surabaya

_Ekspetasi tanpa eksekusi hanya halusinasi_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Young Da'i Community Sarana Penyambung Seruan Ilahi

1 Juli 2023   08:17 Diperbarui: 1 Juli 2023   08:20 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi Kekinian

Remaja yang dalam bahasa Inggris adalah adolesence, berasal dari bahasa Latin yaitu adolescare mempunyai arti tumbuh atau menjadi tumbuh dewasa (www.bkkbn.go.id). Tetapi bagaimanapun, pengertian remaja bukanlah terbatas pada pengertian itu saja. Melainkan mencakup kematangan emosional, sosial, dan fisik ( Hurlock, 1992 melalui www.ida i.or.id). Dalam Ningrum, (2015) menurut Rachman,(2014). Sangatlah disayangkan apabila dalam proses pencarian jati diri dan menuju pribadi yang mandiri, para remaja sekarang ini terlibat dalam seks bebas, kekerasan, obat- obatan, dan problem psikologis. Hal ini dipicu oleh kurangnya pengajaran agama tentang pendidikan moral dilingkungan  SMA.

Untuk mewujudkan cita-citanya, SMA membuat kurikulum yang mengacu kepada cita-cita SMA. Dalam mewujudkan cita-cita di bidang keilmuan, SMA membuat kurikulum pendidikan khusus yaitu penjurusan. Penjurusan ini menjadi bekal dasar untuk melanjutkan pada tingkat pendidikan selanjutnya yaitu perguruan tinggi. Sedangkan untuk mewujudkan cita-cita yang kedua yakni skill dalam berhubungan dengan sekitar, SMA membuat kurikulum mata pelajaran umum yang memuat mengenai nilai-nilai kemanusiaan. 

Diantara mata pelajaran tersebut adalah pelajaran Agama, PPKN, pendidikan budi pekerti dan lainnya, dimana mata pelajaran umum ini mengandung nilai-nilai moral.(Masruroh, 2019). Berdasarkan penjelasan tersebut, pengajaran di SMA selama ini hanya berfokus pada penjurusan atau akademik. Sehingga, pelajaran agama yang membahas tentang moral kurang diperhatikan dan tidak diterapkan dalam keseharian di lingkungan SMA.

Dengan perkembangan zaman yang semain mengikis aqidah, dan menggerogoti benteng pertahanan umat islam, hal inilah yang membuat para da'i berusaha keras mengembalikan umat islam kejalan yang benar.(Efferi, 2013).

Secara etimologis, kata da'i merupakan isim fa'il dari kata (da'a -- yad'u, da'watan) yang memiliki arti menyeru atau mengajak. Jadi kata da'i berarti orang yang mengajak. Asmuni Syukur menjelaskan bahwa da'i adalah setiap orang yang menjalankan aktivitas dakwah, artinya da'i yang bersifat umum, bukan saja da'i yang professional, akan tetapi berlaku juga untuk setiap orang yang hendak menyampaikan, mengajak orang ke jalan Allah, sebab Rasulullah Saw bersabda: "Sampaikanlah (ajaran) dari padaku walaupun itu hanya satu ayat" (H.R. Bukhari) Kejayaan atau suksesnya aktivitas dakwah memang sangat bergantung kepada pribadi dari pembawa dakwah itu sendiri, yang sekarang lebih populer kita sebut "da'i".

Generesai muda menjadi sorotan intensif dalam kemerosotan moral. Hal ini ditandai dengan maraknya penyimpangan terhadap norma-norma agama, seperti zina, meminum khamr, dan masih banyak yag lainnya. Untuk mengatasi ini diperlukan da'i muda yang dapat mengetahui karakteristik dari kepribadian remaja saat ini. Hal ini juga didukung dari dalil Al-Qur'an, yaitu Q.S. Ali Imran ayat 104 yang berbunyi.

Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung". Berdasarkan ayat tersebut hendaknya ada sebagian golongan yang menyerukan kebaikan. Golongan yang dimaksud disini diharapkan mampu memahami karakteristik lingkungan yang menjadi objek dakwah mereka.

Young da'i merupakan golongan anak muda yang siap berdakwah kapanpun dan dimanapun. Dengan adanya Young da'i diharapkan mampu merubah cara pandang yang salah dari para remaja dengan model dakwah yang sesuai dengan karakteristik remaja.

Tujuan

  • Young da'i memperbaiki moral remaja SMA
  • Menyiapkan da'i yang siap berdakwah kapanpun dan dimanapun
  • Mengurangi da'i yang tidak berkompeten

Solusi yang Ditawarkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun