Cara Penyembuhan Afasia
Para pengidap afasia ringan tidak perlu melakukan terapi atau pengonsumsian obat, mereka dapat menyembuhkan keterampilan komunikasinya dengan sendirinya melalui eksplorasi terhadap lingkungan sekitar.
Pada beberapa kasus pengidap afasia berat, perlu dilakukan terapi wicara dan pengonsumsian obat sebagai salah satu usaha untuk penyembuhan afasia, namun pengobatan tersebut juga perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait keampuhan terapi maupun obat-obatan terhadap penyandang afasia.
Kesimpulan
Afasia merupakan gangguan pada psikomotorik otak, sehingga para penderitanya mengalami gangguan berbahasa. Mereka akan merasa kesusahan ketika berbicara di tempat yang aduh.Â
Ada beragam faktor yang menjadikan remaja dapat terkena afasia, salah satunya adalah stroke. Tentunya sebagai generasi muda lakukanlah olahraga secara rutin, sering berkomunikasi dengan orang sekitar, menjaga pengonsumsian makanan agar terhindar dari afasia.
Â
Referensi
Aitepu, T. & Rita. (2007). Bahasa Indonesia sebagai Media Primerkomunikasi Pembelajaran. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, 2 (1), 1-2.
Devianty, R. (2017). Bahasa sebagai Cermin Kebudayaan. Jurnal Tarbiyah, 24 (2), 8-9.
Harras, K. A,. & Bachari, A. D. (2009). Dasar-Dasar Psikolinguistik. Bandung: UPI PRESS.