Mohon tunggu...
angga setiawan
angga setiawan Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

futsal

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dampak Kenaikan Minyak Goreng

26 Juli 2022   13:18 Diperbarui: 26 Juli 2022   13:27 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DAMPAK KENAIKAN HARGA MINYAK SAWIT INTERNASIONAL TERHADAPPERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

Kelapa sawit merupakan tanaman yang menghasilkan minyak sawit, serta sebagai salahsatu primadona tanaman perkebunan yang menjadi sumber penghasil devisa non migas bagiperekonomian Indonesia. Prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan minyaknabati dunia sangat cerah sehingga mendorong pemerintah untuk memacu pengembangan arealperkebunan kelapa sawit. 

Perkembangan subsektor perkebunan kelapa sawit tidak lepas dariperanan regulasi pemerintah yang memberikan berbagai insentif, terutama dalam hal perijinandan subsidi investasi untuk pembangunan perkebunan rakyat dengan pola PIRBun serta dalampembukaan lahan baru bagi perkebunan besar swasta. Minyak sawit merupakan minyak nabati yang berasal dari buah kelapa sawit, sertabanyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan. 

Total produksi minyak sawitdunia diperkirakan lebih dari empat puluh lima  juta ton, dengan Indonesia dan Malaysia sebagai produsen daneksportir utama dunia Sedangkan importir utamaminyak sawit di antaranya adalah India, Cina, dan Uni Eropa. 

Permintaan minyak sawit dalambeberapa tahun belakangan ini terus meningkat bersamaan dengan banyaknya negara maju yangtelah beralih dari menggunakan lemak-trans kepada alternatif yang lebih sehat. Produk minyaksawit sering digunakan sebagai pengganti lemak-trans karena minyak sawit merupakan salahsatu lemak nabati sangat jenuh, dan harganya relatif murah. Di pasar internasional, harga komoditas minyak sawit telah menunjukkan perkembanganyang cukup baik.

Harganya kini sudah sekitar enam piuh persen mengacu pada bursa komoditas didalam negeri, sedangkan yang dua puluh persen ditentukan oleh bursa Rotterdam yang didominasipembeli, serta dua puluh persen oleh bursa Kuala Lumpur. 

Kondisi ini didukung oleh tumbuhnya sejumlah perusahaan minyak sawit di dalam negeri yang memberi kontribusi besar terhadapproduksi minyak sawit nasional. Dampak dari kenaikan miyak goreng tersebut memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi yang Artinya, pertumbuhan ekonomi turut memperoleh manfaat darinaiknya harga komoditas minyak sawit di pasar internasion.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun