Mohon tunggu...
Angga Ferdiansyah
Angga Ferdiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo Everyone

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kasus Penipuan Berkedok Bantuan

4 November 2024   23:52 Diperbarui: 4 November 2024   23:56 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus penipuan di kota Bandung kini kian marak terjadi, faktor ekonomi sebagai latar belakang bagi beberapa orang untuk melakukan kejahatan tersebut. Penipuan yang mengatas namakan nama orang atau instansi sudah banyak di temukan khususnya di kota Bandung. A sebagai korban kehilangan dan sekaligus korban penipuan yang terjadi pada 3 minggu yang lalu. Korban mengelukan terjadinya penipuan yang terjadi padanya.

R sebagai penipu kerap melakukan penipuan kepada setiap orang yang memiliki permasalahan kehilangan kendaraan, dengan tipu daya yang dilakukan seolah-olah mobil sudah di temukan R meminta tebusan agar korban memberikan sejumlah uang, pintar nya R adalah meminta korban untuk mengirimkan sejumlah uang tersebut melalui platform dompet saku digital yang sudah untuk dilacak.R memiliki beberapa akun untuk menipu para korban, namun umumnya pelaku menggunakan media WhatsApp untuk berkomunikasi dengan korban.

Metode penipuan ini kerap di lakukan oleh R sehingga sudah sangat banyak korban yang mengeluhkan akan adanya penipuan ini. Penipuan dengan mengatasnamakan penemuan barang hilang yang diminta untuk di tebus dengan sejumlah uang ini biasa dilakukan oleh R di malam hari dengan tujuan agar korban mudah untuk di kelabui, metode yang dilakukan selalu sama, di mana pelaku meminta teransfer sejumlah uang melalui dompet digital lalu menghilang dan di blok begitu saja. Sebelum menghilang biasanya R meminta uang di lebihkan untuk biaya admin sebesar 50rb.

Beberapa korban yang mengelukan penipuan ini kerap melakukan komentar di sebuah aplikasi get contact, "penipuan bilangnya yang nerima mobil gadean dari maling,padahal nipu" @rismawati. bertujuan agar setiap korban dapat saling berkomunikasi untuk menemukan pelaku penipuan ini. Dari beberapa akun kerap melontarkan kat kasar karena meluapkan emosinya, sejauh ini korban yang dapat di indemtifikasi sejumlah 8 orang yang di mana para korban mengirimkan uang dengan jumlah yang berbeda-beda.

Setelah di lakukan pengecekan oleh keluarga korban, teridentifikasi nomor yang melakukan penipuan ini sering kali ditemukan di Facebook, dengan target orang orang yang kurang paham akan teknologi sehingga korban bisa di kelabui dengan mudah, dari pihak keluarga pun sudah melaporkan perihal penipuan ini, namun dari pihak kepolisian sama sekali tidak ada tanggapan, sehingga banyak korban yang enggan untuk melaporkan karena hal tersebut.

Kerugian yang terjadi tidak dapat di ukur dengan pasti namun menurut data yang di

ambil, penipu menargetkan 1 juta pada 1 korban. Biasanya penipu akan

menghubungi kerabat korban sebagai jembatan untuk melakukan transaksi, dan biasanya korban tidak menyadari sama sekali karena mereka memili data yang sama dengan korban sehingga tidak menimbulkan kecurigaan.

Tidak ada tindakan yang pasti dari pihak polisi, namun dari pihak korban mengharapkan agar pelaku segera untuk di tanggap, agar tidak terjadi hal serupa kepada mayarakat lainnya. Karena pelaku menargetkan orang yang memang sedang dalam kesulitan, sehingga penipu dapat dengan mudah untuk melakukan kejahatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun