2 hari lalu postingan instagram Pemko banjarmasin mengeluarkan surat edaran tentang instruksi di bulan ramadhan 1445H
dalam surat edaran tentang instruksi kegiatan masyarakat pada bulan ramadhan tersebut menuai kritikan oleh netizen di kolom komentar instagram pemko_banjarmasin  yang dirasa aneh karena ada larangan mengenai aturan dipoin ke sebelas yang bernarasi BAGI PELAKU USAHA BILYARD/BOLA SODOK TIDAK DIPERBOLEHKAN MEMBUKA USAHANYA PADA  BULAN RAMADAN DAN SATU HARI SEBELUM  (H+1) BULAN RAMADHAN DAN SATU HARI SETELAH  (H+1) HARI RAYA IDUL FITRI.
yang dimana bahwa sebenarnya bilyard bukan lah suatu hal yang negatif namun dari narasi yang telah di keluarkan oleh FORKOMPIMDA KOTA BANJARMASIN tersebut membuat pertanyaan oleh beberapa Orang yang menyukai/hobi bilyard tersebut dari salah satu netizen berpendapat pada kolom komentar instagram pemko_banjarmasin ia mengatakan bilyard itu olahraga bukan hiburan malam. Kata netizen tersebut dan ia tambahkan lagi, untuk kedepannya bisa dikaji betul-betul  katanya sehingga dia bilang kapan mau maju olahraga bilyard kalo begini pemerintanya.Â
kegiatan bermain biliyar tidak selalu dianggap sebagai hal negatif. Namun, persepsi terhadap aktivitas tersebut bisa bervariasi tergantung pada konteks budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat tersebut.
Beberapa alasan mengapa biliyar atau usaha biliyar mungkin dianggap negatif oleh sebagian orang yaitu  Kegiatan Lain Di beberapa lingkungan atau budaya, namun ada beberapa oknum pemain biliyar  yang tidak sehat atau aktivitas-aktivitas yang dilakukan negatif seperti minum-minuman keras atau perjudian.Persepsi Terhadap Tempatnya Bermain Beberapa tempat biliyar seringkali terkait dengan lingkungan yang berisiko, terutama bagi remaja atau pemuda. Hal ini dapat menyebabkan persepsi negatif terhadap keamanan dan dampak sosialnya,Di masyarakat yang lebih konservatif, aktivitas seperti bermain disaat masyarakat muslim melakukan ibadah.Perspektif Agama Dalam beberapa agama atau kepercayaan, aktivitas rekreasi tertentu bisa dianggap kurang sesuai dengan ajaran atau nilai-nilai moral yang dianut karena Pengaruh Media dan Budaya Pop Dalam beberapa konteks, biliyar atau budaya sekitarnya mungkin telah dipengaruhi oleh representasi negatif dalam media atau budaya populer.
Meskipun biliyar tidak selalu dianggap negatif oleh semua orang, penting untuk memahami bahwa persepsi sosial terhadap kegiatan ini bisa bervariasi secara signifikan. Peraturan yang melarang bisnis biliyar selama bulan Ramadhan memiliki latar belakang budaya atau agama tertentu, yang berusaha menghormati nilai-nilai dan praktik-praktik keagamaan yang dianggap penting dalam masyarakat tersebut. Namun  Tanggapan terhadap aturan yang melarang membuka sewa biliyar di bulan suci Ramadhan dapat bervariasi tergantung pada pandangan dan nilai-nilai masyarakat serta hukum yang berlaku di daerah atau wilayah tertentu.
Di banyak negara dengan mayoritas Muslim, ada kebijakan atau peraturan yang mengatur aktivitas bisnis dan hiburan selama bulan Ramadhan untuk menghormati nilai-nilai keagamaan dan tradisi.Penting untuk dicatat bahwa tanggapan terhadap aturan semacam ini dapat sangat bervariasi tergantung pada konteks sosial, budaya, dan politik masing-masing masyarakat.
Diskusi terbuka dan inklusif tentang kebijakan semacam ini dapat membantu masyarakat mencapai kesepakatan yang dianggap adil dan sesuai dengan nilai-nilai bersama, Sehingga dapat ditarik pointnya bahwa kita mengikuti aturan yang  memang sudah menjadi budaya dan tradisi  yang melekat pada masyarakat muslim didaerah banjarmasin.
Â
