Mohon tunggu...
Angga Imaginer
Angga Imaginer Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Desainer Grafis | Penyuka Anime | Jomblo Ma'rifat | Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN SUNAN KALIJAGA

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Liverpool, Bisa Juara?

5 September 2014   02:19 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:35 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Musim lalu Liverpool tampil perkasa, mereka hampir selalu memimpin klasemen Liga Inggris semenjak pergantian tahun. Hal tersebut tidak terlepas dari kreatifnya lini tengah The Reds yang di motori sang Pangeran Anfield Steven Gerrard serta ganasnya duet maut SaS yaitu Luis Suarez dan Daniel Sturridgedilini depan, Total 52 gol telah dicetak kedua pemain ini musim lalu dengan rincian 31 Gol untuk Suarez dan 21 untuk Sturridge. Namun tajamnya lini depan anak asuh Brendan Rodgers ini tidak diimbangi dengan solidnya pertahanan lini belakang,terbukti dari 38 pertandingan Premier League musim lalu gawang yang dijaga oleh Simon Mignolet tersebutdibobol oleh lawan sebanyak 51 kali atau 1,3 gol per pertandingan. Lemahnya lini belakang ini sangat fatal, sebab mereka akhirnya berhasil disusul oleh Manchester City di pekan-pekan terakhir jelang berakhirnya musim yang menyebabkan mereka harus puas mengakhiri Liga Inggris musim 2013 - 2014 sebagai runner-up dan memperpanjang puasa gelar liga selama 24 Tahun.

Menyongsong musim baru 2014 - 2015 Liverpool mulai berbenah agar tidak kecolongan seperti musim lalu. Akan tetapi,mereka justru kecolongan terlebih dahulu setelah salah satu mesin gol musim lalu yakni Luis Suarez dipastikan hengkang ke raksasa La Liga Barcelona usai terlibat skandal “gigitan maut” di Piala Dunia 2014. Ricky Lambert dan Adam Lallana akhirnya di datangkan dari Southampton guna mengisi lubang yang ditinggalkan oleh Luis Suarez tersebut. Ricky Lambert meski sudah berkepala tiga namun masih menjadi stirker haus gol musim lalu, kemudian Adam Lallana adalah gelandang muda penuh talenta yang diprediksi akan bersinar di masa depan. Selain kedua nama tadi, Liverpool juga behasil menggaet Emre Can dari Bayern Leverkusen, Lazar Markovic dari Benfica, Javier Manquillo dari Atletico Madrid, Dejan Lovren dari Southampton, serta yang paling sensasional adalah perekrutan ‘Si Bengal” Super Mario Balotelli dari raksasa Italia AC Milan. Dengan deretan pemain baru berkualitas tersbut ditambah dengan muka - muka lama macam Daniel Sturridge, Jordan Henderson, Philipe Coutinho, Simon Mignolet, dan Sang Kapten Steven Gerrard serta pemain lainnya ditambah dengan makin matang dan solidnya strategi Brendan Rodgers, para Kopites di seluruh dunia boleh berharap untuk mengakhiri 24 tahun paceklik gelar di Liga Inggris serta mengulangi memori 9 tahun lalu ketika memenangi Liga Champions.

Namun ketika English Premier League pekan pertama dimulai 17 agustus 2014 lalu, para Liverpudlian dibuat was-was. Pasalnya permainan Liverpool yang terlihat belum padu meski akhirnya The Reds berhasil menang 2 - 1 atas Southampton lewat gol Raheem Sterling menit 23 dan Daniel Sturride menit 76 yang hanya bisa dibalas satu gololeh Nathan Clyne menit 56. Dipertandingan ini Adam Lallana gagal melakukan reuni dengan mantan timnya setelah mengalami cedera lutut pada latihan pra-musim.

Pada pertandingan kedua rasa was-was para Liverpudlian menjadi kenyataan ketika Manchester City berhasil membobol gawang Simon Mignolet sebanyak 3 kali lewat aksi Stevan Jovetic menit 41 dan 55 serta Sergio Aguero menit 69, Sebelum akhirnya Pablo Zabaleta mencetak gol bunuh diri untuk mengubah skor menjadi 3 - 1.

Di pekan ke tiga Liverpool berhasil bangkit. Bertandang ke White Hart Lane kandang Tottenham Hotpurs, Steven Gerrard cs. bermain sangat apik dan membawa pulang poin penuh ke Anfield. Pertandingan yang diwarnai debut Mario Balotelli tersebut dimenangkan oleh Liverpool dengan skor 3 - 0.

Melihat penampilan tim ini di tiga pekan awal Premier League. Peluang Liverpool untuk meraih gelar Liga Inggris dan bahkan Liga Champions masih sangat terbuka, tinggal bagaimana pelatih Brendan Rodgers menjaga tim ini tetap stabil hingga akhir musim dan memanfaatkan kedalaman skuad untuk meyiasati ketatnya jadwal pertandingan plus mengontrol tingkah polah “Si Bengal” Balotelli.

-You’ll Never Walk Alone

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun