Mohon tunggu...
Angelyca CarolineGultom
Angelyca CarolineGultom Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - Universitas Lampung

Mahasiswa jurusan Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Empowerment Masyarakat: Dinamika Partisipasi sebagai Kunci Sukses Transformasi Birokrasi

11 Desember 2023   15:05 Diperbarui: 11 Desember 2023   15:30 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Empowerment Masyarakat: Dinamika Partisipasi sebagai Kunci Sukses Transformasi Birokrasi

Apa itu Empowerment?

Empowerment memiliki arti sebagai konsep pemberdayaan yang menjadi bagian dari perkembangan pemikiran manusia dan budaya barat, terutama di Eropa. Untuk memahami konsep pemberdayaan ini dengan akurat dan jelas, maka diperlukan upaya pemahaman kontekstual yang melatarbelakanginya. Namun, Empowerment tidak hanya sebagai konsep melainkan sebagai alat penggerak dalam birokrasi. Dalam hal ini, dipahami bahwa partisipasi masyarakat menjadi landasan penting dalam mencapai transformasi birokrasi yang progresif dan inklusif. 

Apa itu partisipasi masyarakat dan bagaimana perannya?

Partisipasi masyarakat adalah suatu proses yang langsung dan otentik di mana individu terlibat dalam urusan pemerintahan, memberikan kontribusi substansial pada berbagai tahap kebijakan seperti perencanaan dan implementasi. Melalui partisipasi ini, masyarakat dapat membantu pejabat publik menetapkan tujuan umum untuk kebijakan dan kinerja birokrasi. Masyarakat yang aktif dalam isu-isu kebijakan dapat berfungsi sebagai advokat, mitra dalam melaksanakan program pemerintah, dan penilai layanan publik. Keterlibatan masyarakat memiliki potensi untuk meningkatkan pelaksanaan pelayanan publik, sehingga secara efektif dapat memperbaiki kesejahteraan mereka dan meningkatkan kualitas pemerintahan. Kesadaran dan implementasi mengenai pentingnya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat belum sepenuhnya diterapkan para pemangku kepentingan pembangunan, termasuk pemerintah, sektor swasta, LSM, dan masyarakat umum. Bahkan dalam suatu komunitas, masih terdapat kebingungan mengenai keterlibatan dalam praktik partisipasi pada setiap tahap pembangunan di sekitarnya. Meskipun sebagian besar proyek dan program pemerintah mengamanatkan pemberdayaan dan partisipasi masyarakat sebagai syarat utama dalam pelaksanaannya, dengan menempatkan masyarakat dalam peran strategis yang mempengaruhi keberhasilan program pembangunan, namun pada kenyataannya, pemberdayaan dan partisipasi masyarakat sering kali dimanfaatkan secara tidak benar, baik dengan sengaja maupun tanpa sengaja.

Bagaimana contoh empowerment masyarakat?

Salah satu contoh konkrit dari empowerment masyarakat dalam transformasi birokrasi adalah melalui program birokrasi digital yang memungkinkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pelayanan publik berbasis digital. Dalam penerapan program birokrasi digital ini, masyarakat dapat memberikan masukan dan saran, serta mengawasi kinerja birokrasi secara online. Hal ini memungkinkan birokrasi untuk menjadi lebih responsif akan kebutuhan masyarakat dan mengoptimalkan kualitas pelayanan publik. 

Diharapkan dengan memahami pentingnya partisipasi dalam mencapai keberhasilan, birokrasi dapat membuka peluang inovasi, kreativitas, dan ketahanan masyarakat. Melalui transformasi birokrasi yang fokus pada memberdayakan masyarakat, dapat diciptakan sistem yang lebih fleksibel, inklusif, dan kompetitif untuk menghadapi tantangan yang akan datang.

Penulis: Angelyca Caroline Gultom & Sarah Qurotul Ain

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun