Covid 19 merupakan salah satu virus yang berbahaya, bagaimana tidak virus ini sudah banyak memakan korban jiwa, namun banyak sekali masyarakat yang memang masih lalai dan tidak menggunakan masker pada saat hendak keluar. Banyak sekali masyarakat yang tidak mematuhi protocol kesehatan dan masing menganggap remeh virus tersebut. covid 19 memang belum usai di Indonesia khususnya dijakarta. Banyak sekali masyarakat yang masing menganggap virus ini tidak berbahaya dan percaya terhadap konspirasi yang tidak jelas. Virus covid 19 sudah banyak meluluhlantahkan perekonomian Indonesia.Â
Banyak sekali masyarakat yang terkena akan dampak dari virus ini yaitu ada beberapa masyarakat yang terkena PHK dari perusahannya. Maka dari itu virus ini sangat berbahaya. Apalagi dengan adanya virus varian terbaru yaitu virus varian delta ini yang memang sangat berbahaya, angka covid pun semakin hari semakin naik banyak sekali orang yang terpapar karena virus ini.
 Virus varian delta ini memang sangat lah berbahaya, yang dapat membuat seseorang meninggal banyak sekali berita akhir akhir ini yang kita dengar dan baca angka kematian karena virus ini kembali meningkat bahkan ada public figure yang meninggal dunia karena virus ini.Â
Virus varian delta adalah Virus corona varian Delta atau B.1.617.2 (penamaan dari WHO) kini menjadi varian yang dominan dan menarik perhatian dunia.Â
Varian ini memiliki kemampuan lebih menular dan memicu pasien yang terinfeksi mengalami gejala yang parah. Kepala petugas Kesehatan Queensland, Dr Jeannette Young mengatakan, varian Delta diindikasi dapat menular melalui kontak dengan durasi sekitar 5-10 detik saja. gejala dari virus ini adalah sakit perut, hilangnya selera makan, muntah, mual, nyeri sendi, dan gangguan pendengaran. Dengan semakin merajalelanya virus tersebut dan membuang angka positif kembali naik maka pemerintah pun mengambil langkah sigap dengan menerapkan ppkm, apa sih ppkm itu? Kasus Covid-19 terus meningkat di pertengahan tahun ini. Masyarakat pun mendesak pemerintah untuk melakukan pembatasan.
Namun, pemerintah menyatakan akan tetap menggunakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro. Pemerintah menerapkan PPKM guna untuk mencegah penularan virus yang semakin meningkat dan mengurangi angka positif tersebut. PPKM ini berlaku pada tanggal 3 juli 2021 sampai tanggal 20 juli 2021.Â
Dengan diberlakukannya PPKM ini maka diharapkan masyarakat dapat turut andil mengikuti arahan dari pemerintah tersebut dan juga dapat disiplin dengan tidak keluar rumah jikalau tidak ada kepentingan yang mendesak. Mall dan minimarket dibuka hanya sampai jam 5 sore, sekolah dan universitas tidak buka, menerapkan wfh untuk para pekerja.Â
Diharapkan kita turut andil untuk mengikuti anjuran dari pemerintah tersebut. namun masih ada saja masyarakat yang nakal yang tidak mengikuti aturan tersebut dan menganggap bahwa virus ini tidak lah berbahaya.
 Di daerah rumah saya ada beberapa masyarakat yang memang tidak menngikuti anjuran dari pemerintah tersebut dengan berkeluaran rumah dan nongkrong di warung kopi dengan tidak menggunakan masker double dan tidak menjaga jarak, tentu hal ini dapat membuat masyarakat yang lain mengikuti hal tersebut, dan orang ini dapat menjadi pembawa virus di rumahnya.Â
Orang orang yang seperti ini seharusnya mendapat teguran dari orang setempat karena lalai dan abai dan tidak menaati peraturang dari pemerintah tersebut dan akan makin memperparah keadaan.Â
Kita harus sadar bahwa virus covid 19 ini belum lah usai maka kita harus menerapkan hidup disiplin dengan mengikuti protocol kesehatan dan jangan lupa untuk vaksin agar imun tubuh kita semakin kuat. Pemberlakuan sanksi kepada orang yang tidak menaati aturan PPKM tersebut harus diberikan agar orang tersebut dapat lebih tertib disiplin dan mengikuti arahan dari pemerintah tersebut.Â