Indonesia sebagai negara dengan kekayaan budaya dan kuliner yang melimpah, telah mampu menarik perhatian dunia dengan keunikan dan keberagaman warisan kuliner tradisionalnya.Â
Salah satu hidangan yang membanggakan adalah "Kerak Telor." Hidangan tradisional khas Betawi ini bukan hanya sekadar santapan lezat, tetapi juga menjadi simbol penting dalam melestarikan warisan kuliner yang kaya akan sejarah dan cita rasa.Â
Di balik setiap gigitannya, tersimpan nilai-nilai sejarah, keunikan bahan-bahan lokal, dan keahlian kuliner turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi.Â
Kerak telor merupakan salah satu kuliner yang tetap populer hingga saat ini dan menjadi salah satu makanan yang tidak bisa dipisahkan dari kota Jakarta. Kerak telor di percaya sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.Â
Kerak telor tercipta setelah masyarakat Betawi atau Batavia coba-coba membuat beragam makanan dengan memanfaatkan banyaknya buah kelapa. Dari coba-coba inilah kemudian tercipta kerak telor.Â
Kerak telor sendiri terbuat dari beras ketan putih dan telur ayam atau bebek, ebi, lalu diberi bumbu yang di haluskan yang kemudian disajikan bersama serundeng dan juga topping lainnya seperti bawang goreng dan dimasak menggunakan wajan.Â
Kerak telor terkenal dengan cita gurih manis yang menggugah selera. Popularitas kerak telor saat ini dapat disandingkan dengan kuliner khas Betawi lainnya seperti selendang mayang,kue rangi, gabus pucung, semur jengkol, asinan betawi dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H