Mohon tunggu...
gelroja
gelroja Mohon Tunggu... pemerhati sekitar -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sunday Morning dan Es Jamu hanya di Yogyakarta

13 November 2015   09:29 Diperbarui: 13 November 2015   10:12 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 [caption caption="es jamu Minuman sehat berkhasiat | Dok. Pribadi"][/caption]Senang sekali rasanya ketika kita berkunjung ke tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya. Ada beberapa alasan, tetapi  yang paling utama adalah kita bisa melihat hal yang pada umumnya tidak kita jumpai di tempat tinggal kita. Hal ini yang saya rasakan ketika saya mampir ke Sun-Mor (Sunday Morning); merupakan pasar rakyat yang diramaikan dengan beragam jajanan. Dari jajanan awet; baju, sepatu, pernak-pernik seperti dompet bahkan ada stand motor, sampai jajanan anak SD -istilah jajanan yang sering kita jumpai di luar area sekolah dasar - telur dadar goreng, bakso tusuk, cireng, gulali dan teman-temanya; ada juga makanan besar seperti bubur, soto, nasi gudeg, wah! Pokoke akeh tenan.

SunMor aktif setiap hari minggu pagi, dari pukul enam pagi sampai sebelas siang, di area Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Selain area jualan, buat kamu yang suka lari pagi, disini kamu bisa bertemu sama anak muda dan orang-orang berjiwa muda lainnya yang memiliki kegemaran yang sama.

Dari semua barang dan makanan yang di sajikan untuk dijual oleh pedagang, mata saya tertarik oleh tampilan gerobak-sepeda bercat hijau dan oranye, dengan botol-botol jamu. Latar-belakang singkat, saya lahir dan besar di Jakarta, tentu saja hal ini saya rasakan menarik.  Dua hal; pertama, pedagangnya laki-laki, dan kedua ,jamu itu disajikan dengan wadah plastik dan ditambahkan es batu. Walaupun pilihan jamu tidak banyak; hanya ada tiga yaitu beras kencur, kunir asem dan asem gula. Harga satu plastik tiga ribu rupiah. Ternyata, ada beberapa pedagang es jamu di SunMor , dan ada agen utama yang menyiapkan jamu dan gerobaknya. Pedagan, tinggal bawa saja.

Kesan yang saya tangkap disini yaitu minum jamu bukan berarti berjiwa “kuno” atau “tua”, karena umumnya yang menkonsumsi jamu adalah orang dewasa, dan cenderung orang yang sudah tua.  Khasiat jamu yang sehat, di hadirkan dalam konsep jajanan ringan, seringan kita membeli es kemasan plastik pada umumnya seperti es teh, es minuman bersoda dan es susu kacang kedelai.

Ide ini, mungkin bisa menjadi ide awal yang mungkin sekali dikembangkan oleh para entrepreneur muda di Indonesia. Membawa minuman tradisional Indonesia ke ruang anak bangsa yang modern.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun