Mohon tunggu...
angel michael
angel michael Mohon Tunggu... -

unknown, believed has been living for more than 69 billions years, and known as earth and human protector

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Terima kasih Tuhan Kau Ciptakan Setan

6 Desember 2009   06:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:03 1176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Berapa banyak dari kita yang Pandai Berterima kasih pada Karunia Tuhan?

dan berapa banyak dari kita yang juga berterima kasih karena Tuhan

menciptakan Setan (^_^). Ulasan gila berikut merupakan renungan filosofi,

explorasi, refleksi dan khusus untuk orang gila, Peringatan, bila anda membacanya,

anda akan bisa gila juga bila tidak siap.

Hingga kita manusia cenderung mengutamakan Tuhan daripada manusia, dan juga bisa kumanfaatkan juga  ciptaanmu yang lain, yaitu setan (entah ada atau tidak, tetapi berguna untuk dikambinghitamkan he he he)

Mengapa?.

Bila kita mengutamakan Tuhan yang belum tentu ada atau Imajiner, maka
kita cenderung (akan selalu) mementingkan Kepentingan Kita sendiri atas
nama Tuhan!. Dan tidak peduli dengan manusia (yang jelas-jelas ada/ real)
dan pasti mereka pengikut yang percaya Tuhan akan cenderung menjadi
pelanggar nilai-nilai hak asasi manusia, oleh karena itu sebaiknya “Tuhan
tidak ada”, agar nama Tuhan tidak dimanfaatkan.

Seperti memanfaatkan Tuhan untuk:

• Membuat Agama Baru ataupun Meneruskan agama yang ada dengan
mengatakan kepada manusia lainnya sebagai Penerus Nabi sebelumnya
(Nabi sebelumnya?. Apakah ada?) dan menciptakan perpecahan baru yang
akan menimbulkan banyak pertumpahan darah di masa sekarang maupun
di masa depan!

Persis seperti yang pernah dilakukan oleh agama-agama yang sebelum-
nya, begitu banyak pertumpahan darah yang disebabkan oleh agama dari
dulu hingga sekarang, lalu mau nambah lagi?.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun