Mengetahui kilik-kilikannya dicapit dengan keras, si bocah segera mengang-
katnya, dan sekilas terlihat si kepiting yang bernafsu sedang mencapit kuat alat
kilikannya.
Dengan segera si bocah mencabut kilikannya dari lobang sehingga si
kepiting yang mencapit dengan erat terbawa, lalu segera si bocah mem-
banting si kepiting ke tanah berbatu dan membakarnya sebagai makanan
pengisi lapar si bocah!
Moral yang didapat adalah jangan mudah marah hanya karena kata-kata
kasar, kata-kata kasar bisa memancing amarah kita dan kemarahan kita
justru adalah kelemahan kita yang bisa di manfaatkan oleh orang lain yang
tidak menyukai karakter kita, bahkan akan menghancurkan harapan-harapan
kita yang tinggal setapak lagi akan berhasil.
Dan biasanya saat marah, kitapun akan melanggar pegangan kita yang
diagung-agungkan semula, yaitu “Mulutmu adalah harimaumu”, itu menjadi
percuma, mengapa?, sebab kitapun akan mengeluarkan kata-kata yang tidak
enak didengar bagi orang lain saat kita marah tersebut!
Bahkan kemungkinan besar kita akan mendapatkan masalah baru yang lebih
besar karena kesukaan kita mengungkapkan kemarahan kita tersebut, sela-
mat menikmati hasilnya (^_^).
Namun bukan berarti kita boleh sembarangan bicara semaunya & memfitnah
semaunya, sebab kita juga harus tetap baik dengan orang lain, mengapa?.sebab kita perlu networking dan bersikap baik dengan orang lain orang terse-
but, atau mungkin mereka belum membaca artikel ini, ataukah mungkin
budayanya beda.
Bagaimana caranya meminta maaf setelah memfitnah? klarifikasi masalahnya dan meminta maaf di media cetak, media broadcast (TV) dan media
internet dalam kurun waktu tertentu, maka nama baik orang yang kita fitnah
akan pulih kembali.
Tetapi tentunya sangat mahal bukan?, makanya jangan memfitnah!.
Think before act!.
Angel Michael
Copyright 2005 -now, angel michael