Keseluruhan, pengalaman magang Amanda di SCM adalah sebuah cerminan dari upaya kerasnya untuk menghadirkan sintesis antara pengetahuan akademis dan keterampilan praktis, menjelajahi dunia industri media dengan cara yang membentuk masa depannya yang cerah.
 Halang Rintang Dihadapi Amanda untuk Mendapatkan Pengalaman dan Ilmu yang BergunaÂ
Amanda berbagi pengalaman dengan kita, mengenai pekerjaan di perusahaan SCM. Bagi Amanda, mengikuti program MBKM ini menjadi salah satu upaya yang cukup worth it agar bisa mengenal, menjalin relasi, dan mempelajari budaya kerja, serta iklim komunikasi di dalam suatu perusahaan (apakah harmonis atau tidak). Mentor yang bertugas mengawasinya dan juga selaku ketua dari divisi Amanda juga memiliki peran dominan untuk dapat mengarahkan Amanda dalam pengerjaan penugasan dan penulisan laporan. Peran mentor menjadi sangat krusial dalam hal ini.
 Mentor menjadi pusat informasi agar bisa menjalankan aktivitas magang dengan kondusif. SCM juga sangat terbuka dalam menyambut kedatangan para pemagang yang bertempat di SCTV Tower. Segala fasilitas ruangan yang bisa diakses oleh karyawan juga bisa dijangkau oleh pemagang. Pemagang juga mendapatkan ID Card yang mampu berperan sebagai identitas diri dan peran.Â
Meskipun Amanda masih harus terus belajar tentang beberapa aspek minor yang dapat meningkatkan kapabilitas dalam dunia profesional, pengalaman magang di Surya Citra Media (SCM) telah memberikan wawasan mendalam tentang dinamika dunia kerja, sambil mengasah kemampuan analisis untuk lebih peka terhadap perubahan tren di media sosial.Â
Selama masa magang berlangsung, secara tidak sadar Amanda menyadari betapa pentingnya keberadaan iklim harmonis di antara sesama karyawan yang harus dijaga dengan baik. Selain mempererat hubungan antar individu, atmosfer kerja yang harmonis juga menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan produktif.Â
Di SCM, perusahaan tidak hanya memberikan peluang untuk mengembangkan keterampilan teknis, tetapi juga membantu individu dalam memperkuat kemampuan soft skill mereka , seperti kemampuan dalam menganalisis, beradaptasi, dan manajemen waktu yang efektif. Kesempatan ini tidak hanya membuka mata bagi Amanda terhadap kompleksitas dunia industri media, tetapi juga meningkatkan kemampuan interpersonal dan profesionalisme dirinya untuk membentuk fondasi yang kokoh untuk karier di masa depan yang gemilang.Â
Meskipun tantangan yang dihadapi oleh Amanda tidak terasa terlalu berat, namun baginya, keseimbangan dalam mengelola waktu dan menyelesaikan tugas tepat waktu tetap menjadi hal yang harus dijaga secara kontinu.Â
Amanda menjelaskan, "Salah satu tugas mingguan saya adalah melakukan preview terhadap 2 sinetron setiap minggunya selama 6 bulan."Â
Lewat tanggung jawab ini, Amanda mulai menyadari suatu hal krusial, yaitu kekurangan utama dalam industri media terutama dalam memproduksi sinetron, yakni kurangnya keketatan dalam menetapkan batasan-batasan dalam sebuah cerita. Ia memberikan contoh seperti kurangnya kejelasan terkait penutupan plot cerita hingga penggunaan tokoh yang sebenarnya sudah tidak diperlukan lagi dalam perkembangan alur cerita.Â
Pemahaman mendalam ini tidak hanya mencerminkan kecerdasan analitis Amanda terhadap dunia media, tetapi juga menunjukkan kesadarannya terhadap kebutuhan perbaikan dan peningkatan kreativitas di industri tersebut. Dengan mengatasi tantangan sekaligus mengidentifikasi potensi pembenahan, Amanda tidak hanya memenuhi tanggung jawabnya dengan penuh dedikasi, melainkan juga memberikan kontribusi positif pada pemikiran dan kualitas kreatif industri media yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanannya.