Di era modern dengan teknologi yang berkembang pesat, masyarakat telah mengalami beberapa tahapan kemajuan yang berbeda. Dari masyarakat yang bergantung pada pertanian hingga masyarakat industri, Kita telah bergerak maju ke konsep baru yang sekarang dikenal sebagai smart society 5.0. Konsep ini mengacu pada integrasi teknologi kecerdasan buatan, kecerdasan, robotika, dan Internet of Things dalam semua aspek kehidupan kita. Di era baru ini, kita sekarang dapat berharap untuk melihat kota pintar, rumah pintar, kendaraan otonom, dan banyak inovasi menarik lainnya.
Oleh karena itu, teknologi memainkan peran penting dalam semua aspek masyarakat, termasuk pendidikan. Dengan diperkenalkannya alat digital di kelas, baik guru maupun siswa telah meningkatkan pengalaman belajar secara signifikan. Misalnya, papan tulis interaktif memungkinkan pengajar menyajikan informasi dengan mudah dengan cara yang melibatkan siswa secara aktif. Selain itu, sumber daya online seperti situs web pendidikan dan e-book membuat pembelajaran lebih mudah diakses, memungkinkan siswa belajar di mana saja dan kapan saja.
Saat masyarakat menghadapi era 5.0, dunia pendidikan memegang peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Selain pendidikan, berbagai faktor dan pemangku kepentingan seperti pemerintah, organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan masyarakat luas juga turut andil dalam menyikapi era smart society 5.0 mendatang.
Ada dua hal yang perlu dilakukan dalam menyongsong era masyarakat cerdas, yaitu kepatuhan dan kecakapan. Untuk berpindah ke society 5.0, kita harus aware (mengenal generasi) tentang perubahan generasi. Keterampilan yang harus dimiliki siswa di abad 21 ini ada 6 keterampilan akademik dasar yaitu matematika, sains, literasi komputer, ekonomi, literasi budaya, dan kewarganegaraan.Â
Tidak hanya memiliki keterampilan akademik dasar, tetapi juga keterampilan lain seperti berpikir kritis, penalaran, kreativitas, komunikasi, kolaborasi, dan keterampilan pemecahan masalah. Dan yang terpenting, memiliki perilaku (karakteristik) yang menjadi ciri khas siswa Pancasila, seperti rasa ingin tahu, inisiatif, ketekunan, daya adaptasi, jiwa kepemimpinan, minat sosial dan budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H