Kami juga mengadopsi pembelajaran berbasis game saat menyampaikan beberapa materi kepada anak-anak untuk menambah keseruan dan keterlibatan mereka. Kami membuat presentasi interaktif yang penuh warna dan ilustrasi, serta menyusun permainan berdasarkan materi yang dijelaskan. Kami menyelipkan kuis dadakan di dalamnya, dimana anak-anak yang menjawab dengan benar berkesempatan mendapatkan hadiah. Selain itu, kami menggunakan platform Kahoot untuk menambahkan elemen kompetitif. Anak-anak dibagi menjadi 4 kelompok, dan setiap kelompok harus menjawab pertanyaan dalam waktu terbatas.
Dengan pendekatan ini, kami berharap anak-anak tidak hanya belajar dengan cara yang menyenangkan, tetapi juga merasakan kegembiraan dan semangat kompetisi yang positif. Kami berharap bahwa melalui pengalaman ini, anak-anak akan lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran, serta memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang materi yang diajarkan.
Mengembangkan Pelajaran Etika bagi Anak-anak di RW 10
Selain itu, kami juga menekankan urgensi pembelajaran etika dan sikap pada anak-anak di RW 10. Kami menyadari bahwa membentuk karakter mulai dari usia dini memiliki dampak jangka panjang yang signifikan. Oleh karena itu, kami menganggap pentingnya mengajarkan nilai-nilai seperti keramahan, kesopanan, dan empati sejalan dengan pembelajaran akademis. Implementasi tiga kata sederhana namun kuat - tolong, terima kasih, dan maaf - bukan sekadar tindakan sehari-hari, tetapi merupakan pondasi penting bagi interaksi sosial yang positif. Dengan demikian, kami berupaya membangun landasan yang kokoh bagi pertumbuhan anak-anak menjadi individu yang tidak hanya sukses secara akademis, tetapi juga memiliki kualitas kepribadian yang baik, memperkaya tidak hanya diri mereka sendiri, tetapi juga masyarakat di sekitar mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H