Mohon tunggu...
Angel Lina Viola V
Angel Lina Viola V Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswi Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

1130022080

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Benar Sopan dan Santun Itu Tidak Penting?

24 September 2022   10:25 Diperbarui: 15 Oktober 2022   09:54 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sopan santun itu kewajiban yang harus dimengerti dan diterapkan oleh setiap pribadi masing-masing. Karena sopan santun merupakan unsur penting dalam kehidupan bersosialisasi sehari-hari,sebab dengan menunjukkan sopan santunlah, seseorang dapat dihargai dan disegani. Tanpa disadari orang Indonesia dikenal dengan keramahan dan sopan santunnya yang membuat para pelancong asing tertarik untuk berwisata ke Indonesia. 

Indonesia sudah terkenal didunia akan rempah-rempahnya, makanan khasnya, hingga kekayaan alam dan kebudayaan adatya yang bervariasi. Banyak generasi muda yang turut memperkenalkan dan melestarikan agar kebudayaan kita dikenal 0leh mancanegara. Semua usaha itu juga dilandasi oleh kepribadian yang sopan dan santun serta diterapkannya tata krama yang sudah pasti diajarkan oleh orang tua kita.  

Namun dalam laporan  berjudul Digital Civility Index (DCI), Microsoft mengungkapkan bahwa netizen Indonesia menempati urutan terbawah se-Asia Tenggara. Mengapa Indonesia bisa mendapatkan peringkat ke-29 dari 32 negara dari kawasan partisipan survei pada tahun 2020? Faktanya kemunduran tingkat kesopanan paling banyak didorong pengguna dewasa dengan persentasi 68 persen dalam mundurnya tingkat kesopanan digital di Indonesia pada tahun 2020.

Berkembangnya era globalisasi, peran media sosial membentuk karakter generasi muda, yang dimana terkadang cara tutur kita ikut terpengaruhi oleh bahasa asing yang tidak sopan. Selain tata krama yang sudah mulai surut sebagai generasi muda sudah seharusnya merubah kebiasaan tidak baik itu seperti mencaci maki seseorang yang tidak kita suka entah dari dalam negeri maupun luar negeri dengan mengubahnya menjadi saran dengan kata-kata yang lebih baik dan bijak serta mempertahankan tata krama saat berbicara dengan orang yang lebih tua, meskipun pengucapannya tidak harus dengan bahasa adat yang halus setidaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan tidak menyinggung pihak manapun.

Coba deh kalian bayangkan jika di negara Indonesia tidak ada budaya sopan santun, kira-kira negara tercinta kita akan berjalan seperti biasanya atau akan kacau ya?

Masyarakat yang ramah, bersahabat, gemar gotong royong, serta sifat toleransi yang tinggi tidak sempurna bila belum bisa menjaga perasaan orang lain. Maka dari itu mari kita menjunjung tinggi nilai kesopanan dari cara bertutur kata dan beradu pendapat. Jangan ambil berita secara mentah-mentah dan bijaklah dalam penggunaan bermedia sosial. Tetaplah menggunakan adab bila berbicara dengan seseorang entah lebih muda maupun tua dari kita. Semoga di tahun 2022 dan tahun berikutnya Indonesia mendapatkan urutan peringkat yang lebih baik dari sebelumnya, dan pertahnkan nilai kesopanan yang beradat timur seperti salim contohnya. Karena budaya salim itu termasuk identitas negara dalam menghromati orang lain.

NAMA : ANGEL LINA VIOLA VERDINAN

NIM : 1130022080

PRODI : S1 KEPERAWATAN 

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun