Mohon tunggu...
Angelita Zefanya J
Angelita Zefanya J Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAJY'19

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Shamanisme dan Ritual Gut: Kebudayaan Ekstrim dari Korea Selatan

9 November 2020   17:03 Diperbarui: 9 November 2020   17:30 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu bentuk simbolik dari ritual Gut, yaitu tarian. (Sumber: http://www.jejuweekly.com/news/articleView.html?idxno=313)

Nama negara Korea Selatan tentu sudah tidak asing didengar dewasa ini. Segala produk yang dihasilkan oleh negeri ginseng ini telah mendunia, khususnya produk budaya yang dihasilkan oleh negara Korea Selatan. 

Bila mendengar nama Korea Selatan, sudah pasti masyarakat tidak asing dengan produk kebudayaan pop yang dihasilkan oleh negara maju tersebut. Namun tak banyak yang tahu, bahwa sebenarnya masih ada banyak kebudayaan tradisional dari Korea Selatan yang dapat dikatakan unik dan tak terduga. Salah satunya adalah Gut. Apakah itu?

Gut merupakan sebuah ritual yang berangkat dari kepercayaan Shamanisme di Korea Selatan. Sebelum memahami lebih dalam mengenai ritual Gut, kita harus berkenalan terlebih dahulu dengan kepercayaan Shamanisme.  Shamanisme merupakan kepercayaan yang dikenal sebagai folk-religion (kepercayaan rakyat) masyarakat kuno (Hutajulu, 2015, h.2). 

Shamanisme ini bukan merupakan agama resmi, tetapi tak sedikit masyarakat Korea Selatan yang masih menganut nilai-nilai Shamanisme dalam kehidupan mereka. 

Menurut Bakker (dalam Hutajulu, 2015, h.2) ritual yang dilaksanakan bertujuan untuk meminta bantuan kepada seorang Shaman untuk memberikan nasihat soal keuangan, kesempatan untuk masuk ke perguruan tinggi yang baik, perkawinan, masalah Kesehatan dan hal-hal lain masih dilakukan oleh masyarakat Korea Selatan. Biasanya ritual Gut ini bertujuan untuk memanggil roh atau dewa-dewa.

Adapun klasifikasi jenis-jenis ritual Gut yang dikemukakan oleh Kim (dalam Hutajulu, 2015, h. 9):

1.  Saeryeong-Gut (Gut untuk orang mati)

Ritual ini dilaksanakan untuk menyucikan jiwa orang yang telah mati. Ritual ini dilaksanakan untuk menyucikan dosa-dosa meerka, melepaskan rasa frustasi mereka akan hal-hal yang tak terpenuhi, meredakan amarah, dan membantu mereka menuju dunia beriktunya.

2.  Jaesu-Gut (Gut untuk keberuntungan)

Ritual ini dilaksanakan agar suatu komunitas mendapatkan keberuntungan. Ada beberapa perbedaaan skala penyelenggaraannya. Bila diselenggarakan secara besar untuk desa maka ritual ini dilaksanakan untuk memberikan berkah kepada seluruh desa. Bila diselenggarakan dalam satu keluarga, maka ritual ini dilaksanakan untuk memberikan berkah dan keberuntungan untuk seluruh rumah, serta menyembuhkan apabila ada anggota keluarga yang sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun