Mohon tunggu...
Angelita Sabrina
Angelita Sabrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan seorang mahasiswi yang sedang mengemban pendidikan di Universitas Airlangga jurusan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dinamika Pengobatan Tradisional dan Alternatif di Lingkup Masyarakat Indonesia

23 September 2024   07:36 Diperbarui: 23 September 2024   07:37 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengobatan tradisional merupakan suatu bentuk peran serta masyarakat Indonesia dalam bidang kesehatan. Sebelum adanya pengobatan yang modern saat ini dan munculnya pelayanan kesehatan di tingkat primer, masyarakat Indonesia lebih mengenal lebih dahulu tentang pengobatan tradisional. Meski begitu tak jarang hingga saat ini pengobatan tradisional masih menjadi pilihan pertama bagi beberapa orang untuk melarikan dirinya ketika mengalami suatu keluhan. Pengobatan tradisional disini meliputi adanya obat-obatan herbal dan tradisional seperti jamu dan suplemen. Kebanyakan dari para penggemar obat-obatan herbal diperkirakan memiliki asumsi bahwa mengonsumsi hal-hal yang berbau 'back to nature' akan lebih aman dan tidak memiliki efek samping. 

Padahal lebih dari 90% dari produk obat-obatan herbal yang tersebar di masyarakat masih didasarkan manfaat empirik, tanpa pembuktian preklinik. Hal ini dikhawatirkan akan munculnya bahaya yang diakibatkan adanya toksisitas intrinsik yang terkandung dalam beberapa tanaman obat yang digunakan. Beberapa laporan penelitian menyebutkan bahwa penggunaan obat tradisional dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan gangguan elektrolit, kerusakan ginjal, serta gangguan metabolisme.

Para pelaku praktik pengobatan tradisional di beberapa daerah disebut dengan sebutan dukun. Salah satu yang paling terkenal adalah praktik dukun beranak. Dukun beranak adalah tokoh kesehatan yang menangani dalam urusan persalinan. Mungkin jika kita melihat di sekitar kita yang merupakan kota metropolitan, maka sudah jarang sekali atau hampir tidak pernah terdengar akan adanya praktek dukun beranak. Namun di beberapa daerah di Indonesia yang terbilang masih kurang dalam hal pelayanan kesehatan di tingkat primernya, masih banyak masyarakat yang memilih persalinan ditolong oleh dukun daripada tenaga kesehatan. 

Dimana menurut riset, dari seluruh persalinan yang terjadi tiap tahunnya di Indonesia terdapat 10% ibu hamil yang melakukan persalinan secara tradisional. Beberapa faktor yang mengakibatkan masih maraknya praktik dukun beranak adalah karena pengaruh budaya dan juga biaya. Tak dapat dipungkiri bahwa menggunakan jasa dari dukun beranak lebih terjangkau dibandingkan dengan melakukan persalinan di pelayanan kesehatan. 

Namun efek samping dan risiko yang ditimbulkan akibat melakukan persalinan dengan dukun beranak tentu tidak sebanding dengan uang yang dikeluarkan. Terlebih jika melihat data dari WHO, bahwa Indonesia berada di urutan kedua Angka Kematian Ibu dan Anak (AKI) terbesar di ASEAN, faktor kehigienisan dan ilmu yang dimiliki oleh pelayanan tenaga kesehatan seperti bidan adalah hal yang tidak bisa didapatkan jika menggunakan jasa dari dukun beranak. Karena tak jarang ada beberapa laporan ditemukannya ketidaknyamanan dan perubahan seksual akibat dari melakukan persalinan dengan dukun beranak.

Hal-hal diatas adalah sedikit dari berbagai macam praktik dari pengobatan tradisional yang ada di Indonesia. Selain hal-hal diatas adapula ditemukan praktik pengobatan patah tulang yang dilakukan secara tradisional yang juga riskan dan tidak disarankan untuk dilakukan. Pengobatan tradisional tidak serta merta dilarang, penggunaannya diperbolehkan asal sejalan dengan bagaimana pengobatan modern bekerja. Informasi serta edukasi terhadap masyarakat diperlukan dalam hal ini mengenai keamanan penggunaannya. 

Peran tenaga kesehatan dan pemerintah terkait juga diperlukan dengan mengambil inisiatif memberikan penyuluhan kepada para pelaku praktik pengobatan tradisional dan melakukan penindakan tegas bagi para oknum pengobat tradisional yang dengan jelas praktiknya menyalahi aturan. Dapat juga dengan kerjasama demi tercapainya hak atas kesehatan yang sepenuhnya bagi masyarakat. Contoh kerjasama yang bisa dilakukan yaitu kerjasama antara bidan dan dukun beranak. Bidan disini bertugas dalam membantu persalinan ibu hamil dan dukun beranak bertugas membantu perawatan ibu dan bayi selama masa nifas. Dengan begitu keseimbangan dapat terjadi.

KATA KUNCI : Kesehatan, Masyarakat, Pengobatan, Tradisional.

DAFTAR PUSTAKA

Jenta Puspariki, Suharti. (2019). Persepsi Masyarakat Terhadap Pengobatan Tradisional Berdasarkan Pendidikan di Kabupaten Purwakarta. Journal of Holistic and Health Sciences, 3(2), pp. 54-59.

Rosmini, Sitti Nurbaya, Wa Mina La Isa. (2022). Pengalaman Ibu Bersalin di Sandro Atau Dukun Beranak. Jurnal Ilmiah Mahasiswa & Penelitian Keperawatan, 1(5), pp. 703-712.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun