Pada awalnya, perkembangan kesehatan masyarakat dimulai dengan pengetahuan masyarakat itu sendiri mengenai bagaimana mengatasi suatu penyakit. Dimana kemudian berkembang dari kegiatan mengobati menjadi menanggulangi. Hal ini dibuktikan dengan adanya dokumentasi tertulis yang diperkirakan dibuat sejak Zaman Romawi dan Yunani Kuno yang menyatakan bahwa adanya upaya-upaya seperti pengaturan sistem air limbah, tinja, drainase, serta air minum yang meski hal tersebut terindikasi dilakukan karena menyangkut tentang estetika, tetapi secara tidak langsung hal tersebut menjadi tonggak awal akan kesadaran mengenai kesehatan masyarakat. Seiring berkembangnya zaman, muncul berbagai wabah yang menjangkiti masyarakat dan ilmu kesehatan masyarakat itu muncul dan berawal dari percobaan dan penemuan serta gagasan untuk menanggulangi hal-hal tersebut yang dibantu dengan ilmu kedokteran yang telah ada saat itu demi menunjang kebutuhan masyarakat itu sendiri.Â
Selain itu, perkembangan dari kesehatan masyarakat tentu tidak terlepas dari peran para tokoh yunani, yaitu Asclepius dan Higeia. Namun disini kita akan berfokus pada tokoh Higeia. Jika Asclepius dikatakan berfokus pada tindakan kuratifnya, maka Higeia berfokus pada tindakan preventifnya seperti menjaga kebersihan diri, makanan bergizi, dan olahraga. Bahkan dikatakan pula ketika menghadapi seseorang yang telah sembuh dari suatu penyakit, maka Higeia lebih menyarankan untuk melakukan tindakan-tindakan preventif agar terhindar dari penyakitnya lagi daripada melakukan pengobatan kembali.
Beberapa tokoh yang memiliki peran dalam sejarah perkembangan kesehatan masyarakat yaitu Edwin Chedwick, C.E.A. Winslow, Jhon J. Hanlon, dan tokoh-tokoh lainnya. Dimana pada 1842, Edwin Chedwick memperdalam mengenai hubungan antara kesehatan seseorang dengan kondisi lingkungannya karena ia mengamati tentang banyaknya kematian anak pada keluarga pekerja yang berimigrasi pada urbanisasi di suatu wilayah industri di Inggris. Dari sinilah Edwin Chedwick disebut sebagai perintis kesehatan masyarakat modern, terkhususnya pada epidemiologi lingkungan. Selanjutnya di tahun 1920, C.E.A. Winslow membuat batasan mengenai definisi dari public health yang kemudian menjadi dasar bagi modern public health.Â
Seiring perkembangannya, modern public health kemudian masuk ke negara kita, Indonesia, di abad ke-16 ketika masa pemerintahan Hindia Belanda. Kesehatan Masyarakat di Indonesia dimulai ketika maraknya penyakit cacar dan kolera dan para dokter serta tokoh cedekiawan di bidang kesehatan berupaya untuk memberantas wabah tersebut. Memasuki zaman kemerdekaan, Dr. Y. Leimena dan Dr. Patah menggagaskan Bandung Plan di tahun 1951 yang berisi pentingnya penyelenggara pusat-pusat kesehatan masyarakat, dalam artian aspek kuratif dan preventif tidak boleh dipisahkan. Pada saat itu, lahirlah "Health Centre" yang memiliki fokus pada kesehatan lingkungan. Namun sangat disayangkan ide "Health Centre" saat itu tidak dikembangkan dengan baik dan mengalami kegagalan ketika dicoba untuk dipromosikan di luar area Bandung.
Di tahun 1956, Dr. Y. Sulianti mencetuskan proyek Bekasi sebagai tempat pelatihan kesehatan masyarakat sekaligus tempat pelayanan pengembangan kesehatan masyarakat pedesaan di Indonesia. Sejalan dengan adanya Bekasi Health Centre, didirikan pula Selaman Mojosari Health Centre, Metro Health Centre di Lampung, Kasiman Health Centre di Bali. Melihat pengalaman dan hasil kerja dari adanya Health Centre tersebut menjadi suatu acuan bagi Dr. Y. Sulianti untuk mendirikan suatu Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) bagi Indonesia.Â
Kemudian di tahun 1967 diadakan suatu seminar atau pertemuan antar para tenaga kesehatan untuk merumuskan ide dari pembentukan PUSKESMAS dengan dibantu oleh Dr. Ahmad Dipodilogo sebagai perumus konsepnya. Di tahun selanjutnya, tahun 1984, PUSKESMAS dikembangkan oleh pemerintah dan dibantu dengan para ahli di bidangnya sehingga ditingkatkan menjadi Program Paket Terpadu Kesehatan dan Keluarga Berencana (POSYANDU) dengan program kesehatan yang meliputi imunisasi pada bayi dan lain sebagainya.
DAFTAR PUSTAKAÂ
Alexander, Lucas, Slamet, Riyadi. 2016. ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. Yogyakarta: ANDI
Erma Retnaningtyas, Sandu Siyoto. 2016. ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. Ponorogo: FORIKES
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H