Game merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan kepada masyarakat umum dalam bentuk permainan yang dapat menghibur (Arif Wibisono, 2017).
Tidak sedikit orang pribumi yang memainkan game. Seperti pengertian game menurut Arif Wibisono, game memiliki fungsi sebagai penghibur. Ketika seseorang merasa pikirannya kacau atau hanya sekadar bosan, mereka dapat mengakses aplikasi game yang ada di smartphone atau di perangkat keras lainnya seperti PC (Personal Computer), konsol, tablet, dan sebagainya.
Game sangatlah populer di kalangan anak-anak dan remaja. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan oleh penggunaan teknologi modern dalam game saat ini, yang mungkin kurang dipahami oleh mayoritas orang dewasa dan lansia. Ketika diminta untuk belajar teknologi, banyak orang dewasa yang lebih memilih cara tradisional seperti menonton TV atau membaca koran. Bahkan sebagian besar orang dewasa saat ini masih membutuhkan bantuan dari anak-anak mereka dalam hal teknologi modern. Di sisi lain, anak-anak dan remaja saat ini sudah terbiasa dengan gadget sejak usia dini karena perkembangan teknologi.
Selain memberikan hiburan bagi generasi saat ini, game juga dapat memicu adrenalin dan hasrat untuk terus bermain. Misalnya, melanjutkan ke level berikutnya, melawan bos yang kuat, bertemu teman baru, dan sebagainya. Lalu, pertanyaan besarnya adalah, "apa hubungan antara bermain game dan kemahiran berbahasa Inggris?"
Banyak developer game yang berasal dari luar negeri, dan sebagian besar game menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Penggunaan bahasa Inggris ini bertujuan agar semua orang dapat menikmati isi atau konten dalam game tersebut. Dengan kata lain, bahasa Inggris digunakan untuk memudahkan pengguna dalam mengonsumsi konten game tersebut.
Di Indonesia, bahasa Inggris masih kurang dikuasai oleh banyak orang, sehingga sering kali tidak ada pilihan untuk mengubah bahasa dalam game tersebut. Jika ada pilihan, biasanya hanya tersedia dalam game buatan developer Asia. Hal ini menyebabkan baik yang mahir maupun yang belum terlalu mahir, belajar bahasa Inggris melalui game, untuk menikmati game tersebut.
Orang-orang terdekat saya yang bermain game memiliki pemahaman bahasa Inggris yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak bermain game. Meskipun belum mencapai kemampuan penutur asli, mereka mampu memahami isi dari konten game tersebut. Dengan membaca teks atau dialog dalam game, mereka melatih kemampuan membaca seperti tata bahasa yang benar dan penggunaan kata sesuai konteks.
Dalam bermain game online dengan multiplayer mode, mereka harus berkomunikasi dengan orang asing dari seluruh dunia untuk berkoordinasi. Hal ini melatih kemampuan mendengarkan dan berbicara bahasa Inggris mereka.
Pada intinya, bermain game dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris. Melalui bermain game, pemain dapat meningkatkan kemampuan mendengarkan, membaca, dan berbicara dalam bahasa Inggris. Namun, penting untuk diingat bahwa gaming harus digunakan sebagai salah satu alat bantu dalam mempelajari bahasa Inggris, dan tidak boleh menjadi satu-satunya sumber pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H