Mohon tunggu...
Angelin Purba
Angelin Purba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Palangka Raya

Mahasiswi Ekonomi Pembangunan yang senang belajar bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Bank Indonesia dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Pandemi Covid-19

13 Oktober 2024   13:56 Diperbarui: 13 Oktober 2024   13:57 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bank Indonesia merupakan salah satu dari sedikit lembaga keuangan yang antusias dalam menyalurkan uang kepada masyarakat umum sebagai alat pembayaran yang aman dan terpercaya di suatu negara. Salah satu tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai tukar rupiah. Bank Indonesia terkait dengan berbagai peran secara khusus dan pembangunan ekonomi secara umum. Pendekatan paling signifikan yang diambil oleh Bank Indonesia adalah memelihara dan mengelola mata uang. Kemerosotan bank sentral pasti akan berujung pada rusaknya sistem keuangan ketika bank sentral menerbitkan uang kertas setelah unit moneter berdasarkan komoditas seperti emas dan perak dipertukarkan. Hal ini semakin menjadi tren setelah jumlah uang dalam sistem perbankan menurun karena jumlah mata uang cadangan. Perkembangan ini membuat peran bank sentral dalam memantau stabilitas sistem keuangan suatu negara menjadi lebih signifikan. Bank Indonesia memiliki tugas menjaga stabilitas moneter antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Nilai tukar antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.

Dalam situasi situasi yang tidak stabil yang menentu seperti pandemi, BI harus bertindak cepat menyesuaikan nilai tukar dan operasi pasar guna menjaga stabilitas harga dan mengelola inflasi. Misalnya misalnya, selama pandemi BI mungkin mengurangi biaya pinjaman untuk meningkatkan ketersediaan kredit biaya dan untuk meningkatkan ketersediaan kredit dan stimulasi ekonomi. Namun, hal ini harus diimbangi dengan potensi inflasi dan stimulasi ekonomi. Akibatnya, upaya bank untuk mengembangkan dan menjaga stabilitas sistem keuangan patut dipuji, dan pendekatan ini tidak dapat dibenarkan oleh kebijakan bank di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir selama bertahun - tahun, dunia telah dilanda pandemi COVID-19, penyakit yang menyebar luas dan kompleks yang berdampak negatif terhadap aspek sosial, ekonomi terpengaruh dan politik di seluruh dunia.

Di Indonesia, situasi ini telah memicu banyak tantangan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Dalam hal ini, Bank Indonesia (BI) bermain peran kunci dalam menghadapi dan mengatasinya. Artikel ini akan menjelaskan peran BI dalam menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah pandemi COVID-19. Sejak awal pandemi, BI telah melakukan intensifikasi pengawasan terhadap sistem pembayaran untuk memastikan bahwa transaksi elektronik berlangsung lancar dan aman. Ini termasuk pengujian infrastruktur teknologi, monitoring aktivitas online, dan implementasi protokol keamanan tambahan untuk mengurangi risiko cybercrime. Stabilitas sistem pembayaran merupakan elemen kritikal dalam menjaga keandalan transaksi keuangan. COVID-19 telah menyebabkan krisis likuiditas yang parah, terutama karena lockdown dan restriksi perjalanan yang melumpuhkan sektor-sektor tertentu.

Dalam situasi ini, BI bertindak sebagai "lender of  last resort" yang memberikan tambahan likuiditas  kepada bank dan lembaga keuangan lainnya. Hal ini menjaga kualitas portofolio dan kapasitas likuiditas serta meminimalkan risiko gagal bayar dan gangguan  sistem pembayaran. Untuk mengatasi tantangan global akibat pandemi ini, BI harus bekerja sama  dengan lembaga keuangan internasional dan lokal. Misalnya, BI telah bekerja sama dengan organisasi internasional untuk menerapkan standar keamanan dan pengawasan yang selaras. Di dalam negeri, BI juga bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan memperkuat perlindungan  sistem keuangan Indonesia.

Beberapa hal yang dilakukan Bank Sentral dalam menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia di tengah pandemi covid-19:

1. Kebijakan Moneter Akomodatif

Salah satu langkah penting BI adalah penerapan kebijakan moneter  akomodatif. Tujuan kebijakan ini adalah untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Instrumen kebijakan moneter yang digunakan antara lain:

a. Menurunkan suku bunga dasar:  BI mendorong bank menurunkan suku bunga pinjaman untuk meningkatkan permintaan pinjaman dan investasi dengan menurunkan suku bunga.

b. Relaksasi kebijakan makroprudensial: Kebijakan ini memberikan ruang  lebih besar bagi perbankan untuk menyalurkan kredit, terutama kepada sektor-sektor produktif yang terdampak pandemi.

c. Quantitative Easing: BI membeli obligasi pemerintah dan surat berharga lainnya di pasar sekunder untuk meningkatkan likuiditas sistem perbankan.

2. Memperkuat kolaborasi dan kerja sama

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun