Mohon tunggu...
Angeline Natania
Angeline Natania Mohon Tunggu... Mahasiswa - write everything i want here, so just check out sometimes.

Girl on fire but likely something cold

Selanjutnya

Tutup

Music

Rose Blackpink Keluarkan Budaya Populer Baru

22 Maret 2021   21:40 Diperbarui: 22 Maret 2021   21:54 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Musik. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Rose Blackpink menghebohkan dunia K-pop dengan keluarnya album terbarunya yang berjudul -R- dan berisikan 2 lagu yang berjudul Gone dan juga On The Ground. Hal ini membuat pendengar K-pop khususnya bagi para fans Blackpink menjadi sangat penasaran dan bertambahnya penggemar dari Rose Blackpink ini. Banyak juga orang-orang yang mengcover lagu dari Rose Blackpink ini yang berjdudul On The Ground karena selain lagunya yang enak di dengar, liriknya juga mudah di pahami serta di hafal. Tak sedikit orang juga yang mengcover dance dari lagu On The Ground yang dibawakan oleh ROse Blackpink. Dari kostum, konsep video, hingga warna rambut lilacnya yang menjadi inspirasi bagi banyak wanita maupun pria yang menjadikan warna rambutnya sama seperti Rose Blackpink ini. 

Tanpa kita sadari,  kita telah mempelajari tentang budaya populer yang saat ini sedang booming atau sedang naik daun yakni sosok Rose Blackpink.  Banyak sekali orang yang menjadikannya inspirasi bagi dunia perfashionan, salon, dunia entertainment pula. Dapat kita saksikan bahwa beberapa orang seperti influencer indonesia bernama Natya Shina juga mengikuti trend rambut dari Rose Blackpink ini. Natya Shina bercerita bahwa kondisi rambutnya sudah tidak memungkinkan untuk menjadikan warna rambutnya seperti warna rambut tokoh idolanya yakni Rose Blackpink. Namun, berkat sebuah salon yang ada di jakarta, ia mampu mengubah rambutnya menjadi serupa dangan Rose Blackpin tersebut dan mengikuti trend rambut Rose seperti yang ada di MV Rose yang berjudul On The Ground.

Berbicara mengenai warna rambut, pernahkah teman-teman melihat adanya orang-orang yang berpakaian hitam-hitam seperti gengster dan mewarnai rambutnya? Ya, kita sering menyebutnya anak punk. Tentu kita beberapa kali sering melihat bahwa anak punk memiliki gaya atau tata rambut, tata busana dan juga budaya yang khas seperti memakai kalung rantai, berpakaian metal, rambut yang diwarna dan juga rambut yang di naikkan ke atas dan dibentuk seperti landak. Mereka memiliki budaya yakni sangat suka mendengarkan lagu-lagu metal atau lagu bergenre rock. Terkadang, saat mereka sedang mendengarkan lagu rock, mereka akan menggeeng-gelengkan kepala dan juga menari-nari sambil meloncat-loncat seiring dengan lagu yang mereka dengar.

Dari anak punk ini kita sedang belajar mengenai adanya subkultur. Subkultur merupakan anak dari induk budaya. Biasanya, kaum mayoritas akan biasa saja ketika mendengar lagu, apapum genrenya. Meskipun kaum mayoritas akan menari, namun hanya akan terbawa suasana dari lagu tersebut hanya sementara. Sedangkan budaya punk yang kita lihat, setiap hari mereka berpenampilan berbeda dari budaya pada umumnya. Ketika kita terbiasa menggunakan kaos dan celana pendek, kita akan merasa aneh ketika melihat budaya punk yang setiap harinya berpakaian gelap namun mencolok, memakai celana bahkan baju yang modelnya seperti di robek atau di gunting-gunting. 

Disinilah hadir subkultur dimana kita akan terbiasa dan juga memahami keadaan atau budaya yang dilahirkan dari budaya induk. kita akan terbiasa dan tidak merasa terganggu akan hal itu meski terkadang budaya punk cenderung ke arah yang buruk namun masih banyak juga sisi baik yang kita dapat serta kita juga dapat memaklumi apa saja yang dilakukan orang-orang yang menganut budaya punk. Contoh diatas merupakan contoh budaya-budaya yang ada di sekitar kita namun terkait dengan teori-teori yang kita pelajari yakni teori subkultur dan uga budaya populer,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun