Mohon tunggu...
Angeline Natania
Angeline Natania Mohon Tunggu... Mahasiswa - write everything i want here, so just check out sometimes.

Girl on fire but likely something cold

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Harus Ya Menganalisis Kondisi Sosial?

19 Februari 2021   10:22 Diperbarui: 19 Februari 2021   11:20 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak sekali dari kita yang mungkin kurang peduli dengan adanya kondisi-kondisi yang ada di lingkungan sekitar kita. Contohnya, ketika kita ingin buang sampah dan belum menemukan  tempat sampah, seberapa banyak dari kita yang masih dan akan buang sampah sembarangan? Toh ada yang membersihkan. 

Sangat banyak dari kita yang tentu berfikir demikian. Tahukah anda bahwa dengan kita menahan sampah yang kita pegang dan membuagnya di tempat yang tepat yakni tempat sampah, kita sudah membantu lingkungan sekitar kita. Kita juga sedang dan sudah mengerti akan kondisi di lingkungan sekitar. 

Saya yakni penulis artikel ini pernah tinggal di sebuah kota yakni kota Gresik tepatnya 30-45 menit perjalanan dari Surabaya. Saat saya tinggal disana, banyak sekali teman dan tetangga saya berkata "enak kamu pindah ke sini (Gresik) waktu udah bersih. sebelumnya Gresik pernah menjadi kota ter kotor se Indonesia". Meskipun teman dan tetangga saya berkata bahwa kota tersebut sudah bersih dibandingkan sebelumnya, bagi saya kota tersebut masih cukup kumuh dibandingkan kota-kota lain yang pernah saya tinggali.

Dari situ saya belajar akan pentingnya menganalisis kondisi sosial. Bagi saya, saya jauh lebih nyaman untuk tinggal di Yogyakarta. Selain suasana dan hawa yang lebih dingin di bandingkan Gresik, Yogyakarta juga lebih bersih dan indah dibandingkan Gresik. Namun hal itu tidak bisa di sama ratakan. 

Bukan berarti saya sedang tinggal di kota yang dahulunya cukup kumuh lalu saya se enaknya buang sampah sembarangan. Bukan yang berarti ah kan udah kumuh buang sampah dimana mana aja gapapa kok. Namun kita harus mengapresiasi, mengenali lingkungan sekitar yang ada dan tidak membuat suasana makin keruh namun membantu warga kota Gresik supaya dapat tinggal dengan nyaman seperti yang saya rasakan ketika saya tinggal di Yogyakarta.

Dengan cara menganalisis sosial, kita bisa mengerti keadaan lingkungan di sekitar kita. Hanya cukup melihat dan mengamati saja, kita pasti akan paham bagaimana situasi yang ada di sekitar kita. Tak hanya itu, menganalisis sosial akan membuat kita lebih paham dan peka terhadap perilaku apa saja yang sebaiknya kita lakukan disaat situasi atau berada di suatu kondisi. 

Hal itu juga mampu mengasah keterampilan dan juga kemampuan kita berkomunikasi dengan orang disekitar kita. Dengan cara kita menganalisis suatu lingkungkan tentunya kita akan butuh orang lain untuk menggambarkan suatu lingkungan tersebut. Tentunya secara tidak langsung kita sadari bahwa kita sedang dan harus berinteraksi dengan orang-orang lingkungan sekitar yang sedang kita amati. 

Kita juga bisa lebih mengerti akan kareakter orang lain dengan cara kita mengenal banyak orang. Cukup banyak yang dapat kita petik dengan kita menganalisis kondisi sosial di sekitar kita. Kita juga dapat menambah relasi dimana-mana yang dimana kita pasti membutuhkan adanya relasi yang luas suatu saat.

Kesimpulannya adalah haruskah kita menganalisis kondisi sosial? saya tidak bisa menjawab ya dan tidak, karena kita semua pasti sadar atau tidak sadar sudah melakukan yang nama nya analisis sosial dengan contohnya saat kita pergi ke tempat makan dan tempat makan tersebut kumuh pasti kita sedang menganalisis kondisi lingkungan yang dimana rumah makan tersebut kotor dan kumuh. Hal yang simple saja kita sudah bisa menganalisis kondisi-kondisi sosial yang ada di sekitar kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun