Mohon tunggu...
Inovasi

Apakah Ukuran Sel Tikus dan Sel Gajah Sama Besar?

25 Agustus 2017   06:31 Diperbarui: 25 Agustus 2017   07:02 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan topik kita kali ini saya ingin berpendapat bahwa ukuran sel gajah dan sel tikus itu sama walaupun ukuran tubuhnya berbeda jauh. Saya akan memulai dari ukuran sel terlebih dahulu. Sel hewan berdiameter sekitar 20 mikrometer. Membran menentukan keeluar masuknya zat. Besar dan cepatnya keluar masuk ditentukan oleh luas membran, makin luas makin besar kesempatan zat untuk masuk. 

Ada beberapa zat yang harus lancar masuk sel, diantaranya adalah asam amino, glukosa, ion mineral, oksigen,hormon, dan enzim. Juga ada beberapa zat yang harus lancar keluar adalah karbondioksida, amonia, dan zat hasil produksi sel. Menurut pemahaman saya, agar membran menjadi luas secara relatif, sel harus dibagi-bagi atas ukuran yang lebih kecil. 

Terdapat sebuah permisalan : Bola kecil memiliki jari-jari 0,1 mikrometer. Masukan jari-jari ke dalam rumus luas bola. 4r2. Mak ditemukan hasil 0,126 m2, masukkan juga ke dalam rumus volume bola, yaitu 1 r3 ,lalu ditemukan hasil 0,0042 m3. Lalu anggap saja bola besar memiliki jari-jari sebesar 1 m. Maka masukkan juga ke dalam rumus luas dan olume bola sehingga diperoleh hasil 12,6 m2 dan 4,2 m3.  Maka, banyak bola kecil yang dapat masuk ke bola besar adalah 4,2 :0,0042 = 1000 buah. 

Jumlah luas bola kecil dalam bola besar menjadi 10 kali lipatnya apabila dilakukan perhitungan lagi. Karena itu keluar masuk zat akan 10 kali lebih banyak pada keseluruhan kelompok bola kecil. Itulah sebab dari pernyataan makin besar tubuh makhluk hidup semkin banyak selnya bukan karena selnya yang semakin besar. Karena sel diusahakan untuk kecil, agar reaksi kimia berlangsung cepat dan lancar. Makin sempit medium rekasi makin besar kesempatan zat bersentuhan dan bereaksi, dan zat yang dibutuhkan sedikit dan hemat. Luas membran harus seimbang dengan isi sitoplasma dan besar inti. 

Menurut saya bila membran terlalu luas, proses keluar masuknya zat tak bisa diimbangi oleh sitoplasma yang merupakan tempat terjadinya aktivitas sel. Inti adalah pusat kegiatan, kalau sel terlalu besar sedangkan ukuran inti sel kecil, maka initi tidak akan bisa mengimbangi keluar-masuk zat dan reaksi kimia dalam sitoplasma. Ini bisa mengimbangi keluar masuk zat dan reaksi kimia dalam sitoplasma. Ini bisa mengakibatkan terhalangnya aktivitas sel secara keseluruhan.

Selain berdasarkan perhitungan tadi saya juga menemukan alasan mengapa sel tidak bertambah besar melainkan bertambah banyak. Menurut saya, zat-zat yang harus lancar keluar masuk sel merupakan zat yang biasanya ada pada sel terutama pada sel hewan.Mungkin bagian tubuh gajah lebih kompleks daripada bagian tubuh tikus. Mungkin kalian bertanya, seharusnya semakin kompleks tubuh sebuah makhluk hidup semakin banyak zat yang harus masuk ke dalam tubuh sel, seperti pada pernyataan di atas bahwa semakin banyak zat semakin besar sel karena ia harus menanmpung banyak zat. Tetapi perlu diketahui bahwa pastinya sel hewan terutama sel makhluk hidup yang tergolong dalam multiseluler kompleks pastilah mengalami diferensiasi. Sel-sel tersebut melakukan pembelahan mitosis dengan cepat dan berkumpul lalu membentuk sebuah jaringan yang biasa kita sebut diferensiasi. Kadang sel dapat membelah dengan cepat kadang sel juga bisa lambat dalam melakukan pembelahan. 

Semua itu dikarenakan oleh fungsi, kebutuhan makhluk hidup tersebut, dan juga metabolisme dalam makhluk hidup tersebut berdasarkan lingkungan atau tempat mereka hidup, serta proses transportasi zat. Pertama kita akan membahas transportasi zat terlebih dahulu. Makhluk hidup yang berukuran besar transportasi zatnya lebih teratur karena lebih kompleks dan membutuhkan lebih banyak energi. 

Jenis Transportasi zat yang digunakan adalah Transport aktif dan Difusi. Transport aktif melawan gradien suatu zat sehingga pastilah zat itu merembes dari ruang yang mengandung zat yang berkonsentrasi rendah ke ruang yang berkonsentrasi tinggi. Karena transport aktif membutuhkan energi berupa ATP maka prosesnya selalu berkaitan dengan pernafasan sel Perimbangan zat berkonsentrasi tinggi di dalam sel harus terus dijaga agar sel hidup normal. 

Transport aktif juga melibatkan protein pembawa yang disebut juga transport sistem permease. Pembawa itu bersifat seperti enzim, mendorong proses dengan penggunaan energi yang irit sekali. Difusi merupakan perembesan zat dari tuang berkonsentrasi tinggi ke ruang dengan konsentras rendah. Difusi lewat sekat itu jauh lebih lambat dan sulit dari pada tidak melewati sekat.

 Transportasi zat dengan menggunakan difusi memang sangat irit,namun banyak molekul lain yang penting untuk kehidupan sel tidak dapat masuk dengan cara difusi seperti halnya gula dan asam amino. Menurut saya mungkin difusilah yang membuat tubuh tikus lebih kecil daripada gajah karena terhambatnya beberapa zat penting yang seharusnya wajib masuk ke dalam sel walaupun ukuran selnya sama besar.

Hormon juga mempengaruhi banyaknya sel. Namun kadar hormon dalm sel rendah sekali. Tetapi ia sangat penting, ia bertugas untuk mengkoordinasi segala proses agar berjalan normal. Hormon dihasilkan oleh sel tertentu dalam jaringan epitel atau kelenjar endoktrin. Hormon meningkatkan dan merangsang sel untuk mensintesa dan mensekresi, atau lewat rangsangan pada enzim berdifusi ke dalam inti lalu merangsang ADN untuk bereplikasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun