Mohon tunggu...
Angelina Charlita
Angelina Charlita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Saya merupakan mahasiswi yang gemar memberikan pandangan tentang isu tertentu, mengutarakannya, dan membagikan pemikiran yang harapannya dapat bermanfaat bagi banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Persuasif Pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo

18 September 2024   22:55 Diperbarui: 18 September 2024   23:39 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Presiden Joko Widodo telah melakukan Pidato Kenegaraan pada sidang bersama DPD RI-DPR RI, pada hari Jumat, 16 Agustus 2019 lalu. Menurut pandangan saya, pidato yang disampaikan Presiden Joko Widodo, jelas bersifat persuasif, dan saya akan menjabarkan apa saja faktor-faktor yang memperkuat adanya unsur persuasif dalam pidato ini.  

Presiden Joko Widodo membuka pidato dengan sambutan yang hangat, lalu dilanjutkan dengan menyebut satu per satu pihak-pihak yang terlibat dalam keberhasilan Indonesia. Pihak-pihak yang ia sebutkan tidak hanya jajaran pemerintah, tetapi bahkan sampai mereka yang mungkin merasa tidak dipandang, seperti pedagang, petani, dan lain sebagainya. Presiden Joko Widodo berhasil membuat audiens dan semua pihak merasa dianggap, dan hal ini menunjukkan strategi untuk speaker bisa menaklukkan audiensnya. 

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menyebut semua partai politik, sehingga hal ini tidak menimbulkan dugaan bahwa Presiden memiliki tendensi pada salah satu partai saja.  Pidato dilanjutkan dengan Presiden Joko Widodo yang mencoba mempersatukan Indonesia untuk dapat memiliki visi yang sama, yang dibuktikan dengan kalimat "Saya yakin jika kita sepakat dengan satu visi Indonesia maju, kita mampu melakukan lompatan kemajuan". Hal ini menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo sudah yakin terlebih dahulu, sebelum akhirnya ia nantinya meyakinkan audiens yang ada. Unsur persuasif juga dapat dilihat pada saat presiden menyampaikan ajakan yaitu "Saya mengajak kita semuanya untuk optimis dan kerja keras". Kata mengajak yang terdapat dalam kalimat tersebut jelas bersifat persuasif. 

Aspek persuasif dari pidato kenegaraan tersebut juga dapat dinilai dari aspek pembawaan Presiden Joko Widodo saat menyampaikan pidatonya. Ia memang terkenal sebagai pribadi yang santai, tetapi saat membawakan pidato ini, ia membawakannya bukan dengan nada yang halus, tetapi ia menunjukkan ada ketegasan, dan keyakinan dalam setiap kata yang terucap. Hal ini tentu memengaruhi emosi audiens, yang akhirnya juga ikut terpacu semangatnya. 

Adanya keterlibatan emosi antara Presiden Joko Widodo dengan seluruh audiensnya ini dapat dilihat dari respon audiens yang cukup sering berteriak dan memberikan tepuk tangan. Respon audiens ini menunjukkan bahwa mereka setuju dengan apa yang diucapkan Presiden Joko Widodo, dan jika mereka setuju, hal itu berarti Presiden berhasil memengaruhi audiens, yang mana hal ini sesuai dengan prinsip persuasi. Guna meyakinkan audiens, Presiden Joko Widodo juga mampu menyampaikan fakta yang ada, yang dapat dilihat dari ucapannya yang berbunyi : 

"Di era distrupsi ini, kemapanan bisa runtuh, ketidakmungkinan bisa terjadi, jenis pekerjaan bisa berubah setiap saat, banyak jenis pekerjaan lama yang hilang, tetapi banyak juga jenis pekerjaan baru yang muncul. Arus komunikasi yang semakin mudah dan terbuka, harus dimanfaatkan sekaligus diwaspadai".

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menjabarkan kondisi yang ada, tetapi sekaligus memberi perintah. "Memang negara kita kaya, bauksit, batu bara, kelapa sawit, dan masih banyak lagi. Tapi, tidak cukup disitu, kalau kita tidak melakukan hilirisasi Industri, kalau kita melakukan hilirisasi industri, kita pasti bisa melompat lagi." Kalimat "tidak cukup disitu" dan "kalau kita tidak" secara tidak langsung mengharuskan sasaran dari pidato ini untuk mau melakukan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo. Ada pula kalimat "Kita harus berani", "Kita bisa lebih dari itu", yang beberapa kali dilontarkan oleh Presiden. Kalimat-kalimat tadi jelas membuat audiens menjadi lebih terpacu. 

Presiden Joko Widodo dalam pidatonya ini tetap mempertimbangkan untuk tidak hanya memerintah, tetapi juga tetap menghargai usaha yang telah dilakukan, yang dapat dilihat dari kalimat "Kita sudah memproduksi sendiri avtur, sehingga sekarang ini kita tidak impor avtur lagi. Tapi, kita bisa lebih dari itu". Strategi yang dilakukan adalah, Presiden Joko Widodo berhasil mengambil hati audiens terlebih dahulu dengan tetap mengapresiasi apa yang telah berhasil dilakukan, kemudian  dilanjutkan dengan memotivasi. 

Menurut pandangan saya, audiens akan lebih memiliki kecenderungan untuk mau melakukan apa yang disampaikan seseorang, saat audiens tersebut merasa dirinya juga dihargai, sehingga strategi ini menurut saya merupakan langkah yang tepat dalam mempersuasi audiens.  Selain itu, ada pula kata perintah yang dapat dilihat dari "Oleh sebab itu, turunkan stunting sehingga anak-anak kita bisa menjadi generasi yang premium". Kata turunkan jelas mengisyaratkan bahwa sasaran dari pidato tersebut harus melakukan apa yang diminta Presiden. 

Kesimpulan yang dapagt saya ambil ialah, menurut saya pidato ini merupakan pidato persuasif karena memiliki landasan yang kuat yaitu di awal sudah tahu siapa yang menjadi audiens, sehingga tahap-tahap berikutnya speaker sudah mengerti strategi apa yang harus ditempuh. Selain itu, dapat dilihat dari beberapa kutipan yang ada juga, bahwa banyak terdapat kata atau kalimat perintah dan ajakan. 

Aspek keterkaitan emosi antara speaker dan audiens pun juga sudah terlihat jelas dari respon audiens. Presiden Joko Widodo juga berhasil membawakan pidato ini dengan intonasi yang sesuai, sehingga berhasil membangkitkan semangat audiens pula. Prinsip yang dapat saya garis bawahi di sini adalah, jika speaker sudah mengetahui betul siapa sasarannya, dan berhasil meyakinkan audiens dengan fakta dan argumen yang kuat, maka tujuan dari pidato yang bersifat persuasif ini pun dapat tercapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun