Mohon tunggu...
Angelinaa Hutomo
Angelinaa Hutomo Mohon Tunggu... Penulis - Pelajar

Seorang biasa yang memiliki hal yang luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Berkata Kasar dalam Lingkungan Remaja

4 Februari 2023   14:31 Diperbarui: 4 Februari 2023   14:40 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ilustrasi-interaksi-sosial-63de0b6ca7e0fa051257ed62.jpg
ilustrasi-interaksi-sosial-63de0b6ca7e0fa051257ed62.jpg
     Bahasa kasar pada generasi millenial pasti sudah tidak asing lagi untuk didengar dan diucap di sekitar nya. "Wah gimana sih lo, musuh di kiri lo anj*ng" salah satu contoh hal yang sering terdengar jelas di telinga, seorang remaja yang sedang bermain di halaman rumah dengan teman sebaya nya. Bahasa kasar sudah lazim untuk remaja disebutkan jika sedang marah. Namun pada era sekarang, bahasa kasar tidak hanya terucap saat sedang marah tetapi dalam kondisi apapun kata - kata kasar akan terus terucap. Lama kelamaan itu bisa berubah jadi kebiasaan bagi kalangan remaja.

Inisial A sebagai informan,

"Kalau aku sendiri sih, aku ngomong kata kasar salah satu nya karena pengaruh lingkungan, di lingkungan pertemanan aku di SMP banyak yang ngomong kata kasar karena itu aku jadi nya ikut - ikutan sampai sekarang malah jadi kebiasaan."

Lingkungan sekitar

     Penggunaan bahasa kasar saat ini banyak yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan banyak yang meniru nya. Mulai dari lingkungan pertemanan, lingkungan rumah, lingkungan sekolah dan banyak lagi. Seperti inisial A sebagai informan yang mulai berkata kasar saat menduduki bangku SMP dikarenakan lingkungan pertemanan nya. Dengan teman, remaja berkata kasar karena ingin dianggap “gaul” dan merasa sangat keren, banyak remaja yang tak mau dianggap “cupu” olehteman sebaya nya atau tak mau berbeda dengan gaya bicara teman-temannya. Maka itu alasan nya banyak yang menggunakan bahasa kasar dalam berkata.

     Mayoritas masyrakat Indonesia saat ini berpikir bahwa kata kata - kasar yang diucapkan oleh anak anak merupakan pengaruh dari lingkungan pertemanannya saja padahal berkata kasar ini juga dapat dipengaruhi oleh orang yang terdekat seperti lingkungan rumah. Ketika orang terdekat terbiasa mengucapkan kata - kata kasar dengan mudah dan berulang - ulang,  anak sebagai peniru ulung akan dengan cepat meniru nya. Akhirnya saat anak itu kecil sudah kebiasa dalam berkata kasar. 

Solusi yang tepat dalam mengatasi masalah ini ada beberapa,

1. Bergaul kepada orang yang berbicara baik. 

    Salah satu yang banyak mempengaruhi kita pribadi adalah orang sekitar, maka dari itu kita harus bisa memilah pergaulan kita.  Pada dasar nya manusia menyesusaikan diri dengan hal sekitarnya. Penting bagi kita untuk bisa bergaul kepada orang - orang yang memiliki tutur kata yang baik jika kita ingin menghilangkan berkata kasar. Seiringnya jalan kita akan terbiasa oleh kata - kata yang baik atau sopan.

2. Mengendalikan Emosi diri sendiri.

     Untuk menghilangkan kebiasaan berkata kasar, kita juga bisa mencoba untuk mengendalikan emosi diri kita sendiri. Pentingnya untuk menahan diri kita sendiri saat marah atau sedang kacau dari segi emosional. Jika kita tak bisa mengendalikan semua nya, maka akan terus menerus terucap kata kasar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun