Mohon tunggu...
Angelina Christine Wijaya
Angelina Christine Wijaya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Presiden

Hello , welcome to my profile. I'm President University Student and majoring Communications-Public Relations

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Biografi Aron Benjiro dan Perjalanan Menggapai Mimpinya

25 Oktober 2021   18:57 Diperbarui: 25 Oktober 2021   19:41 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aron Benjiro atau yang biasa disebut Ben lahir di Klaten, 27 Februari 2002.  Ben adalah anak pertama dari pasangan Sumarto dan Sutarmi.  Ayahnya adalah sosok ayah yang sangat bertanggung jawab atas kehidupan keluarganya . Ayah Ben bekerja sebagai pegawai BUMN.  Di balik itu ada sosok wanita hebat yang mendampingi Bapak Sumarto yaitu Ibu Sutarmi. Beliau bekerja sebagai ibu rumah tangga.

Walaupun lahir di keluarga yang berkecukupan, Ben selalu diajarkan untuk bekerja keras dan tak lupa juga orang tua Ben mengajarkannya tentang agama misalnya, sholat 5 waktu. Orang tua Ben juga menekankan tentang tata krama dan budi pekerti sehingga Ben selalu dipuji akan sifatnya baik lingkungan rumah maupun sekolah.

Orang tuanya yang suportif dan penuh kasih sayang membuat Ben menjadi anak yang pintar, sopan, dan mempunyai cita-cita yang tinggi sejak kecil. Orang tua Ben selalu mendukung penuh keinginannya hingga menjadikan Ben tumbuh menjadi anak yang membanggakan. Ben adalah siswa teladan di sekolahnya. Sejak kecil hingga duduk di bangku sekolah menengah pertama, ia selalu menduduki peringkat 1-3. Prestasi yang dicapainya sangatlah luarbiasa. Sangat jarang orang dapat mempertahankan prestasi tersebut. Ben berhasil membahagiakan kedua orang tuanya dan mampu menjadi contoh bagi adik-adiknya.

Ketika selesai menempuh Pendidikan sekolah menengah pertama, ia lulus dengan nilai yang memuaskan. Ben melanjutkan Pendidikan di Sekolah Menegah Kejuruan Pamor Cikampek. Ben memiliki banyak teman di masa sekolahnya. Setiap hari ia pergi dari Puwakarta ke Cikampek menggunakan sepeda motor kesayangannya. Suatu kesenangan bagi Ben tersendiri bisa pergi ke berbagai tempat menggunakan sepeda motornya tersebut.

Berbeda dengan sebelumnya, pergaulannya yang bebas merubahnya. Ia mulai membuat masalah dengan teman teman disekolahnya. Kesenangan sementara itu membuat dirinya lupa akan tujuannya. Kebaikan dan kerja keras yang ditanamnya sejak kecil pupus dalam waktu yang singkat. Sekolah akhirnya menetapkan panggilan orang tua sebagai peringatan untuk kesalahan yang dilakukannya. Setelah kejadian tersebut ia kembali berpikir jernih. Merasa tanggung jawabnya sebagai anak pertama dan tujuan utamanya yang ingin membanggakan kedua orang tuanya. Ia Kembali fokus kepada tujuan untuk menggapai mimpinya yang sudah ia tanamkan sejak kecil. Setelah bertekad untuk mengubah hidupnya Ben kembali menjadi anak yang berprestasi. Pada tahun 2019 ia menempati juara 3 lomba Design Graphic. Bukan hanya berprestasi dibidang akademik, ia juga berprestasi dibidang non akademik Ben memenangkan juara 1 mobile legend dalam bidang E-sport. Berbagai prestasi lainnya yang ia gapai hingga akhirnya Ben lulus dari sekolah menengah kejuruan  dan melanjutkan pendidkannya ke Universitas.

Tak sampai disitu saja, Ben Kembali melanjutkan perjalanannya ke bangku perguruan tinggi. Ben berhasil memasuki Universitas Presiden . Universitas presiden adalah Salah satu Universitas terbaik yang di kelilingi tengan 1.700 perusahaan multi national dari 30 negara dan sistem pembelajarannya menerapkan kurikulum internasional  . Ben sangat aktif di universitasnya , ia banyak mengikuti berbagai kepanitiaan di berbagai event  seperti Grand of hopes, cultural festival 2021, dan welcoming freshman 2021 menjadikannya mampu mengembangkan bakat dan keahlian yang dimilikinya.

Dengan semangat dan tujuan hidupnya setelah lulus, Cita citanya adalah pengusaha yang sukses. Ia tau bahwa di zaman ini sangatlah sulit untuk mendapatkan pekerjaan dan juga ia sadar dengan membuka lapangan pekerjaan akan membantu mengurangi pengangguran di Indonesia. Karena itu, Ben ingin membuka lapangan pekerjaan di Indonesia. Dengan itu ia dapat merekrut tenang kerja di Indonesia dan mampu meningkatkan perekonomian di Indonesia. Sambil belajar sebagai mahasiswa aktif , ia juga mulai meluaskan kemampuannya pada dunia pekerjaan.

Hal tersebut dimulai dengan mendekatkan dirinya dengan orang-orang yang penuh pengalaman dalam bidang pekerjaan sehingga ia lebih paham dan menjadikan hal tersebut pelajaran bagi Ben kedepannya.  Menurut Ben, karena lingkungan disekitarnya adalah orang orang yang sudah berumur 22 tahun hingga 30 tahun, mereka memilki banyak  pengalaman dalam bidang perkerjaan. Di masa sekarang ini sistem perusahaan di indonesia adalah sistem kontrak sehingga banyak sekali temannya yang putus perkerjaan karena kontrak.

Teman-teman dilingkungannya memiliki beberapa usaha. Ia membantu temannya seperti membangun usaha repaint body hingga ternak ikan lele. Ia mencoba berbagai hal baru dan dengan senang hati melakukan pekerjaan tersebut tanpa berharap untuk dibayar sedikitpun.

Membantu temannya dalam mengembangkan bisnis membuatnya memahami pekerjaan sebagai pengusaha. Hal tersebut membantunya mengembangkan sikap dan skill sebagai pengusaha. Menurutnya, kesuksesan itu harus di mulai dari dari bawah. Karena keinginan dan mimpi tersebut harus diwujudkan seimbang dengan usaha dan kemauan keras. Tidak ada di dunia ini keinginan yang dapat dicapai secara instan. Seperti pantun "Berakit-rakit ke luhu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang senang kemudian." Yang berarti untuk mencapai kesuksesan kita harus bekerja keras dahulu. Pantun ini adalah panutan Ben dalam menggapai cita citanya sebagai pengusaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun