Mohon tunggu...
Angelika S Veronika Sitorus
Angelika S Veronika Sitorus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Kristen Indonesia Program Studi Ilmu Politik

Be strong and courageous. Do not be afraid or terrified because of them, for the Lord your God goes with you; he will never leave you nor forsake you✨❤️‍🔥.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Gibran dalam Pemerintah Pusat dan Daerah

27 Oktober 2024   09:00 Diperbarui: 27 Oktober 2024   09:02 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dengan Gibran yang memiliki pengalaman sebagai wali kota Solo, kabinet ini dapat memiliki perspektif daerah yang lebih kuat, memahami kebutuhan lokal dengan lebih baik, serta memperhatikan tantangan yang dihadapi oleh kepala daerah. Untuk memperbaiki komunikasi dan mengurangi jarak antara pemerintah pusat dan daerah. Pengalaman Gibran di pemerintahan daerah dapat membawa perspektif yang memperkuat koordinasi antara pusat dan daerah, terutama dalam implementasi kebijakan nasional yang berdampak langsung pada masyarakat lokal. Prabowo, yang dikenal dengan pendekatan tegas, dapat memberikan stabilitas, sementara Gibran bisa menjadi jembatan yang komunikatif untuk menyelaraskan kebijakan pusat dengan kebutuhan daerah.

Jika kabinet ini fokus pada pemerataan pembangunan, mungkin akan muncul inisiatif baru untuk memberdayakan daerah lebih merata. Ini berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan di berbagai wilayah dan memperkuat daya saing daerah, dengan dukungan lebih besar dari pemerintah pusat. Prabowo dan Gibran berasal dari latar belakang politik yang berbeda, sehingga bisa ada perbedaan pandangan dalam pendekatan kebijakan. Jika perbedaan ini tidak terkelola dengan baik, hal ini bisa mengganggu komunikasi dengan pemerintah daerah yang mungkin cenderung berpihak pada salah satu pemimpin. 

Gibran yang dikenal sebagai sosok yang dekat dengan daerah bisa meningkatkan harapan masyarakat terhadap perubahan cepat di daerah. Jika harapan ini tidak dipenuhi, terutama di daerah terpencil, bisa timbul kekecewaan yang mempengaruhi hubungan pusat-daerah. Pemerintahan pusat-daerah masih dihadapkan pada birokrasi yang rumit. Kombinasi Prabowo dan Gibran mungkin harus menghadapi birokrasi ini, terutama untuk memastikan bahwa kebijakan pusat diterapkan secara efisien di daerah tanpa hambatan birokrasi yang berlebihan.

Prospek ke Depan

Jika kabinet Prabowo-Gibran mampu menghadirkan pendekatan yang kolaboratif, inovatif, dan peka terhadap kebutuhan daerah, hubungan pusat-daerah bisa menjadi lebih harmonis dan produktif. Keduanya perlu mendorong transparansi, memperbaiki komunikasi dengan kepala daerah, serta memberi ruang pada inovasi daerah agar lebih mudah diintegrasikan dengan kebijakan pusat. Dalam jangka panjang, sinergi ini bisa mempercepat pemerataan pembangunan, mengurangi kesenjangan antara pusat dan daerah, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun