Gemerlap bintang seterang kerlip lampu di pohon itu
Kelap kelip nyalanya
Mati, redup, terang kembali
Aku tertawa geli sendiri
Karena nyalanya menggelitik di otak juga dalam hati
Kerlipnya seperti keyakinan dalam jiwa
Kadang aku percaya penuh pada Sang Pemilik
Tapi tak jarang aku mempertanyakan
Sambil menanti jawaban
Jawaban atas semua cerita dalam hari-hariku
Kamu ada apa tidak hai Sang Pemilik?
Jika ada ingatkanlah aku
Sentil pikiran di otak ini
Agar meyakini sepenuhnya bahwa Kau memang ada
Melihatku dari jauh dan peduli akan apa yang terjadi
Ingatkan aku bahwa memang Kau jauh
Tetapi Kau hanya sejauh doa
Hanya sejarak sepersekian detik dari huruf yang akan terangkai dalam hati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H