Hai pak tua..
Aku menemukanmu lagi sore ini
Duduk seorang diri di bangku kayu lapuk, diantara rimbunnya bunga
Apakah yang kau lamunkan?
Â
Kamu tak pernah tahu..
Bahwa aku juga hadir di tempat ini
Bersembunyi dibalik besarnya batang pohon
Mencuri pandang padamu..
Â
Aku melihat.. kau pandangi indahnya pegunungan nun jauh di sana
Sesekali kau pejamkan matamu
Adakah kau rindukan aroma hutan itu?
Ataukah kau ingin menjadi bagian darinya?
Â
Pak tua.. mungkin kau ingin menghabiskan sisa hidupmu dalam keheningan
Jauh dari bisingnya suasana kehidupan di kota
Jauh dari kesombongan duniawi
Lepas dari mereka yang selalu berlomba menjadi yang paling hebat
Â
Pak tua..
Andai itu impianmu.. akankah kau pergi seorang diri?
Bolehkah aku menemanimu?
Menjadi teman masa tuamu?
Â
Akan ku tanam aneka sayuran
Ku kumpulkan kayu bakar untuk perapian kita
Dan kau pergi untuk mencari ikan di sungai
Lalu aku buatkan sup hangat untukmu
Â
Akan aku nyalakan api di tungku
Agar cahayanya menerangi rumah kayu yang kau bangun untuk tempat tinggal kita
Bercengkerama di beranda ditemani suara alam
Sebelum kita melalui malam dalam tidur
Â
Ah.. semoga saja impianmu sama seperti mimpiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H