Black Death, Pandemi yang Mengguncang Eropa pada Abad ke-14

Apakah kalian tahu bahwa wabah Black Death ini berasal dari tempat yang sama dari Covid-19? Ternyata wabah Black Death berasal dari Provinsi Hubei, Cina. Wabah ini merebak ke seluruh kerajaan Cina dan Mongol setelah hewan pengerat pindah ke area dengan penduduk yang lebih padat karena perubahan iklim. Wabah tersebut terus menyebar hingga Asia Tengah, Kurdistan, Asia Barat, India Utara, dan Uganda. Dari situ, wabah menyebar ke Eropa dengan dimulainya penyebaran dari Jalur Sutra dari tentara dan pedagang Mongol.

Black Death pertama kali diperkenalkan di Eropa oleh pedagang dari Genoa yang ada di kota pelabuhan Kaffa di Krimea pada tahun 1347. Kaffa mengalami pengepungan oleh tentara Mongol yang dipimpin di bawah Jani Beg. Tentara Jani Beg menderita penyakit ini dan beberapa meninggal. 

Tentara Jani Beg melambungkan mayat yang terinfeksi di atas tembok kota Kaffa untuk menginfeksi penduduk. Pedagang Genoa yang yang saat itu ada di Kaffa segera melarikan diri dan membawa wabah dengan kapal ke Sisilia. Dari situlah wabah ini menginfeksi orang-orang di Italia kemudian menyebar ke Prancis, Spanyol, Portugal dan Inggris pada Juni 1348. Black Death kemudian menyebar ke Jerman, Skotlandia, dan Skandinavia dari tahun 1348 hingga 1350 dan Rusia pada 1351. Wabah ini jarang sekali muncul di negara-negara dengan perdagangan yang kurang berkembang.

Penganiayaan saat Black Death

Para dokter abad ke-14 telah kehabisan ide untuk menjelaskan penyebab Black Death. Dokter berspekulasi bahwa Black Death terjadi karena udara yang terinfeksi. Spekulasi tersebut cukup mendekati, tetapi anjuran yang diberikan tidak membantu mencegah atau menyembuhkan penyakit ini. Orang-orang mulai beralih ke hal-hal yang lebih religius dan fanatisme untuk selamat dari wabah ini. 

Pada saat itu pula ada sekelompok orang dengan nama ‘flagellants’ yang akan berkeliling dari kota ke kota dan mencambuk diri mereka agar orang-orang yang kota yang menonton dapat mencelupkan sapu tangan mereka ke darah hasil cambukkan. 

Ada berbagai cara lain yang dilakukan hingga mengakibatkan penganiayaan dan turunnya norma masyarakat. Beberapa kelompok masyarakat Eropa menyerang kelompok tertentu seperti orang Yahudi, biarawan, orang asing, pengemis, dan peziarah lepers. Orang-orang dengan kelainan kulit akan dikucilkan oleh masyarakat. Masing-masing warga menghindari warga yang lain, hampir tidak ada tetangga yang saling berhubungan, saudara tidak pernah menghubungi atau hampir tidak pernah mengunjungi satu sama lain. Mereka yang jatuh sakit dibiarkan tidak mendapati perawatan.