Pendidikan  merupakan  usaha  yang  dilakukan  untuk  mendewasakan  manusia  melalui  upaya pengajaran  dan  pembelajaran  dalam  merubah  sikap  mental  dan  perilakunya.  Prilaku  dan  sikap mental  siswa  cendrung  sekali  dipengaruhi  lingkungan.  Lingkungan  yang  baik  akan  memberikan dampak  positif  bagi  siswa,  namun  sebaliknya  lingkungan  yang  buruk  akan  memberikan  dampak negatif bagi kepribadian siswa. Termasuk usaha Pembentukan mental anak usia sekolah dasar merupakan proses yang sangat penting karena pada periode ini, anak sedang mengembangkan pola pikir, sikap, dan nilai-nilai yang akan membentuk dasar kepribadian mereka. Terkait dengan Perkembangan  kognitif  yang merupakan tahapan-tahapan  perubahan  yang  terjadi dalam   rentang   kehidupan   manusia   untuk   memahami,   mengolah informasi,  memecahkan  masalah  dan  mengetahui  sesuatu.
Maka, ketika anak-anak memasuki usia 7-11 tahun (operasional konkret), mereka dapat berpikir secara logis mengenai  peristiwa-peristiwa yang terjadi mempengaruhi mental dan fisik mereka serta dapat mengklasifikasikan  benda- benda  ke  dalam  bentuk-bentuk  yang  berbeda.Kemampuan mengklasifikasikan  sesuatu sudah  ada,  tetapi  belum  bisa  memecahkan   problem-problem sederhana dengan konkret nyata. Dalam segi emosi masih belum stabil karena pada tahap ini anak-anak masih belajar mengendalikan emosi dan egoisnya sehingga secara fisik dan mental masih belum terbentuk sempurna. Dan ketika anak mulai memasuki usia 11--15 tahun (operasional formal) menuju masa tahap dewasa yang mana berbagai problem yang dihadapi sudah bisa dipecahkan dengan sendiri dan rasa tanggung jawab meningkat, sehingga fisik dan mental terbentuk berdasarkan dengan pengalaman yang mereka alami masing-masing.
Disini ada beberapa faktor dan strategi yang dapat memengaruhi pembentukan mental anak usia sekolah dasar dalam proses belajar:
1. Pembelajaran Positif :
 Pembelajaran positif bisa melalui Guru dan orang tua juga perlu ikut serta menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Dan juga tidak lupa disertai dengan Pujian dan penghargaan yang diberikan secara positif dapat memotivasi anak untuk belajar lebih baik. Hindari hukuman yang keras atau merendahkan, dan berfokus pada membangun kesadaran akan konsekuensi dari tindakan mereka.
2. Model Perilaku :
Orang dewasa di sekitar anak, termasuk guru dan orang tua, harus menjadi model perilaku yang baik. Anak-anak pada usia ini cenderung meniru apa yang mereka lihat. Dari sinilah, guru dan orang tua dapat memberikan contoh sikap positif, ketekunan, dan kerja keras.
3. Peningkatan Keterampilan Sosial :
Anak usia sekolah dasar sedang mengembangkan keterampilan sosial mereka. Pelajaran tentang bagaimana berkomunikasi, bekerja sama, dan berinteraksi dengan teman sekelas sangat penting. Peran guru dan orang tua dapat memberikan kesempatan bagi anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok dan proyek bersama untuk memperkuat keterampilan sosial mereka.
4. Pemberian Tugas dan Tanggung Jawab :
Dengan Memberikan tanggung jawab kepada anak dapat membantu mereka merasa dihargai dan memiliki kontribusi dalam lingkungan belajar. Karena adanya Tugas-tugas yang sesuai dengan usia dapat membantu anak mengembangkan kemandirian dan rasa tanggung jawab.