Perkembangan kognitif anak-anak pertengahan dan akhir terkait dengan perkembangan kemampuan berpikir, memahami, dan memproses informasi. Periode ini melibatkan perubahan-perubahan signifikan dalam cara anak-anak memahami dunia sekitarnya. Perkembangan kognitif pada anak-anak pertengahan dan akhir dapat dilihat dari Pengembangan Kognitif Menurut Jean Piaget:
- Operasi Konkret (7-11 tahun): Anak-anak memahami konsep-konsep abstrak dan dapat melakukan operasi logika pada objek konkret. Mereka dapat mengatasi masalah matematika sederhana dan memahami hubungan sebab-akibat.
- Operasi Formal (12 tahun dan seterusnya):Kemampuan berpikir semakin abstrak dan logis. Anak-anak dapat merencanakan solusi untuk masalah yang lebih kompleks, memahami konsep hipotetis, dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan.
Diikuti dengan perkembangan pola pikir dan perilaku anak seiring dengan bertambahnya usia, membuat perkembangan kecerdasan dan Memori Bekerja semakin meningkat yang sesuai dengan kapasitasnya masing-masing anak. Mulai dari kemampuan untuk menyimpan informasi, perkembangan bahasa dan komunikasi, pengembangan keterampilan problem solving, sampai kemampuan sosial dan emosional melalui peningkatan empati terhadap orang lain hingga peningkatan kemampuan berinteraksi dengan teman sebaya dan memahami norma-norma sosial. Namun, seiring dengan perkembangan anak banyak problematika yang perlu diselesaikan dari bentuk motivasi belajar, tantangan akademis, masalah sosial dan interpersonal, hingga terjadinya perbedaan individu dalam pembelajaran kelompok.
      Dari tantangan atau problematika yang dihadapai oleh anak, maka dibentuknya Model Pembelajaran dan Asesmen bagi Anak-anak Pertengahan dan Akhir melalui Pendekatan Kolaboratif, yang mana Menggalakkan kerja sama dan kolaborasi antar siswa untuk membangun keterampilan sosial dan pemecahan masalah. Kedua, melaksanakan Pembelajaran Berbasis Proyek untuk memberikan konteks praktis dan mengembangkan keterampilan kritis. Ketiga, Pembelajaran Diferensial yaitu suatu pembelajaran yang Mengakui perbedaan dalam gaya belajar dan tingkat kemampuan, memberikan dukungan tambahan kepada siswa yang memerlukan bantuan ekstra. Keempat, melalui Asesmen Formatif dengan Menggunakan penilaian yang berkelanjutan dan formatif untuk memberikan umpan balik secara teratur, membantu siswa memahami perkembangan mereka dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan. Dan penggunaan Pendekatan Holistik, yang mana tidak hanya fokus pada prestasi akademik, tetapi mencakup sosioemosianal pada kurikulum.
        Selain adanya model pembelajaran anak usia dini, belajar mengetahui perkembangan kognitif pada anak usia dini menjadilangkah penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal. Perkembangan kognitif melibatkan kemampuan anak untuk memproses informasi, memahami dunia sekitar, dan mengembangkan keterampilan berpikir. Berikut adalah beberapa tahap perkembangan kognitif pada anak usia dini dan cara mengamati serta mendukungnya:
1. Sensomotor (0-2 tahun):
 Pada awalnya, anak mengandalkan indera dan gerakan fisik untuk belajar, kemudian Perkembangan pemahaman objek tetap (objek tetap ada meskipun tidak terlihat), dan Mengembangkan koordinasi mata dan tangan.
  *Cara Mendukung:
 Berikan mainan yang dapat merangsang indera, seperti mainan berwarna-warni atau berbentuk menarik serta Dorong mereka untuk menjelajahi lingkungan sekitar.
2. Prapertimbangan (2-7 tahun):
  Munculnya bahasa dan pemahaman konsep dasar, seperti warna dan bentuk, Perkembangan kemampuan imajinasi dan bermain peran, dan Mulai memahami urutan waktu dan menyusun ide dalam urutan tertentu.
  * Cara Mendukung: