Mohon tunggu...
Angelica Farren Limzinky
Angelica Farren Limzinky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Critical Thinking dalam Geladi Hominisasi Unpar

8 Desember 2022   22:06 Diperbarui: 8 Desember 2022   22:10 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Critical Thinking dalam Geladi Hominisasi Unpar

Saya mengikuti acara geladi Hominisasi yang disediakan oleh Universitas Katholik Parahyangan (Unpar) pada tanggal 3 Desember 2022. Acara tersebut membimbing para mahasiswa/i untuk berpikir logis serta bagaimana cara berbahasa yang baik dan benar. 

Dalam acara tersebut, saya telah melakukan banyak hal, mulai dari mengerjakan tugas pra geladi yang membuka pikiran saya mengenai beragam makanan khas Indonesia yang jarang diminati khalayak ramai padahal sebenarnya mahanan khas Indonesia tidak kalah menarik dan enak dibandingkan dengan makanan khas luar yang masuk ke Indonesia. Saya juga diajarkan bagaimana cara melestarikan makanan khas Indonesia agar tidak kalah saing dengan makanan khas luar yang masuk ke Indonesia. Selanjutnya adalah saat saya mengikuti geladi Hominisasi pada tanggal 3 Desember 2022 secara daring.

Saya mendapatkan berbagai macam ilmu dari geladi Hominisasi ini, mulai dari cara berpikir logis, cara berbahasa yang baik dan benar sebagai warga negara, berpikir cepat tapi kritis, serta penerapan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dalam presentasi. 

Menurut saya, hal yang paling berkesan adalah saat diajarkan bagaimana SWOT sangat mempengaruhi kesistematisan dan keefektifan dalam berpikir logis saat melakukan presentasi. SWOT tidak hanya dapat diterapkan di dalam presentasi saja, tetapi SWOT dapat diterapkan dalam banyak hal misalnya dalam rangka penulisan skripsi, menulis laporan, dan lainnya. Hal ini membuat saya merasa sangat terbantu dalam berpikir kritis dan logis di dalam pembuatan sebuah laporan.

Dalam sebuah negara diperlukan adanya integrasi nasional yang memiliki arti proses penyatuan identitas dalam satu konsep nasional. Disini, logika dan bahasa sebagai warga negara berperan sangat penting karena bahasa mencerminkan identitas nasional, serta dalam proses penyatuan identitas dibutukan logika demi mencapai satu konsep nasional. Jika logika dan berbahasa sebagai warga negara tidak terpenuhi akibatnya tidak terjadi integrasi nasional dalam sebuah negara, padahal integrasi nasional sangat penting dalam menciptakan negara yang seimbang dalam aspek sosial, ekonomi, maupun budayanya. Hal itulah yang membuat logika dan bahasa sebagai warga negara sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dari geladi Hominisasi ini saya mendapatkan banyak pengalaman dan ilmu baru. Saya lebih mengerti bagaimana cara mempresentasikan suatu hal dengan sistematis dan efektif menggunakan metode SWOT, dengan waktu yang sangat singkat tetapi masih dapat berpikir kritis dan logis.  Saya juga dapat bekerja sama dengan anggota kelompok saya dengan sangat baik dan diajarkan untuk mendengarkan pendapat orang lain serta belajar bersosialisasi padahal tidak kenal satu sama lain dan lintas jurusan. Saya juga diajarkan untuk menggunakan bahasa sebagai warga negara yang benar dalam proses penyampaian presentasi kelompok saya.

Kemampuan cara menganalisis menggunakan metode SWOT dapat saya terapkan ketika saya berpresentasi, membuat laporan, atau saat saya kelak hendak mengambil skripsi syarat kelulusan, saya dapat menerapkannya sehingga hasil yang saya buat akan sistematis dan efektif dalam penggunaan bahasanya. Cara meningkatkan  kemampuan saya dalam berpikir dan berbahasa dapat saya lakukan dengan memperbanyak berorganisasi seperti proker atau menjadi bagian dari BEM dan lainnya, karena dengan saya berorganisasi, saya dapat berpikir logis dan kritis dalam memecahkan suatu masalah dan saya dapat meningkatkan kemampuan berbahasa saya dengan pengalaman-pengalaman yang akan saya dapat dari berpresentasi dan bersosialisai dengan banyak orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun