Manusia menurut Alkitab adalah makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah dan diciptakan menurut gambar dan rupa Allah. Ini berarti manusia adalah kepunyaan Allah, bukan kepunyaan manusia itu sendiri. Ini juga berarti manusia memiliki hubungan timbal balik dengan Allah untuk mengasihi sesama kita sebagai balasan dari kasih Allah yang diberikan kepada manusia.Â
Akan tetapi, meski kita tahu bahwa Allah memiliki kehendak yang jelas untuk manusia, Allah tetap memberi pilihan kepada manusia untuk menuruti atau mengabaikan perintah Allah.
Dalam tujuh hari proses penciptaan alam semesta, Allah menciptakan manusia pada hari ke-enam. Kita sebagai manusia tentu saja ingin tahu, sebenarnya apa tujuan Allah ikut menciptakan manusia pada proses penciptaan alam semesta. Saat menciptakan manusia, Allah menjadikan manusia sebagai mandataris Allah. Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut apa itu Manusia sebagai Mandataris Allah.
Mandataris menurut KBBI berarti orang yang menerima (diserahi, menjalankan) mandat. Manusia sebagai mandataris Allah berarti manusia diberikan mandat oleh Allah untuk menjalankan kehendak Allah pada hidup manusia.Â
Dengan ini, kita mengetahui kalau Allah mempunyai maksud dalam penciptaan kita sebagai Manusia. Allah menciptakan manusia serupa dan segambar dengan-Nya, dan Allah menciptakan manusia sebagai ciptaan-Nya yang terbaik agar kita bisa memelihara ciptaan-Nya yang lain dengan harapan bahwa kita sebagai anak-anak Allah bisa memuliakan nama Allah lewat kita sebagai mandataris Allah.
Manusia sebagai mandataris Allah dikatakan di dalam Alkitab, yaitu pada Kejadian 1 : 28 yang berkata "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
" Pada ayat ini, Allah berfirman bahwa Allah menghendaki manusia untuk mengelola alam semesta yang sudah diciptakan oleh Allah.
Manusia sebagai mandataris Allah juga dikatakan dalam Kejadian 2:15 yang berbunyi, "TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu."Â
Allah menciptakan Adam dan Hawa, manusia yang diciptakan Allah pertama kali, untuk kemudian membantu Allah untuk menjaga dan mengelola taman Eden dengan memperbolehkan mereka untuk memakan semua buah yang ada di taman itu, kecuali buah yang berasal dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat.
Cerita Adam dan Hawa merupakan contoh saat manusia memilih untuk mengabaikan perintah Allah. Adam dan Hawa memutuskan untuk mengabaikan perintah Allah, dengan lebih mendengarkan perkataan ular untuk memakan buah yang berasal dari pohon pengetahuan yang baik dan yang jahat. Dan akibat dari mengabaikan perintah Allah maka Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa.