Mohon tunggu...
angelia hapsari
angelia hapsari Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bobroknya Moral, “Mobil Alih Fungsi”

9 Desember 2012   15:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:56 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teknologi semakin hari semakin canggih dan maju. Tidak dapat dihindari, teknologi terus menerus berkembang. Namun, perkembangan dan kemajuan tersebut tidak akan berjalan dengan baik apabila perkembangan tersebut tidak diimbangi dengan sikap masyarakat yang menerima perkembangan tersebut secara baik, positif thinking, dan bijak. Salah satu teknologi yang terus menerus berkembang adalah dunia otomotif, seperti mobil, sepeda motor, dan lain-lain. Dari tahun ke tahun, mobil berkembang menjadi semakin canggih dan semakin memberi fasilitas-fasilitas baru. Bermacam-macam kelebihan mobil dari berbagai merek ditawarkan kepada konsumen. Hal tersebut memang sangat baik untuk membantu masyarakat guna mempermudah mereka dalam menjalankan pekerjaan maupun kegiatan yang akan mereka lakukan.

Namun, tidak semua masyarakat dapat menerima perkembangan teknologi yang kian hari kian maju tersebut. Siapa dan bagaimana dapat dikatakan seperti itu ? Kemarin, disekitar Jalan Parangtritis Yogyakarta, ada sebuah mobil sedan berwarna silver tiba-tiba melaju kencang disebuah perempatan yang disana terdapat trafficlight. Pada saat itu, trafficlight sedang menyala merah yang artinya semua pengendara kendaraan yang akan melewati trafficlight tersebut harus menghentikan kendaraannya. Namun dari arah selatan terlihat sebuah mobil sedan berwarna silver melaju sangat kencang dan menyalip kendaraan-kendaraan didepannya yang sedang berhenti menunggu lampu menyala hijau yang artinya para pengendara diperbolehkan untuk menjalankan kendaraannya kembali. Memang, tidak lama kemudian trafficlight menyala hijau. Setelah melewati antrian kendaraan di perempatan dan trafficlight tadi, mobil sedan silver yang tadi melaju dengan sangat kencang tiba-tiba mengurangi kecepatannya dan melaju dengan kecepatan rendah. Apa yang terjadi ? Apakah ban mobil tersebut kempes ? Atau terjadi kerusakan mesin pada mobil tersebut ?

Ternyata bukan ban mobil kempes atau terjadi kerusakan pada mesin mobil tersebut. Kenyataan yang tidak sengaja saya lihat sangat mengejutkan. Terdapat seorang laki-laki dan seorang perempuan berada dalam mobil sedan silver itu. Memang biasa saja jika terdapat seorang laki-laki dan seorang perempuan berada dalam mobi, mungkin pasangan anak muda yang sedang pacaran atau kakak beradik yang sedang jalan-jalan. Namun kali ini tidak, kedua orang yang berada dalam mobil tersebut sedang melakukan hal senonoh yang tidak pantas dilakukan apalagi dilakukan ditempat umum termasuk dalam mobil pribadinya. Saat itu terlihat si laki-laki sedang memegang kendali stir mobilnya sedangkan si perempuan duduk berada disamping si laki-laki. Apa yang dilakukan perempuan tersebut ? Terlihat si perempuan sedang melakukan hal senonoh dengan si laki-laki. Dapat disimpulkan bahwa mengapa si pengendara melajukan kendaraannya dengan sangat kencang ketika berada di antrian kendaraan lainnya tadi adalah karena kedua orang tersebut sedang melakukan hal yang tidak baik dalam mobilnya dan tidak mau menghentikan mobilnya agar tidak diketahui pengendara lainnya.

Mobil yang sejatinya berfungsi sebagai kendaraan pribadi yang membantu pemiliknya agar lebih mudah menjalankan kegiatannya dan memberi kenyamanan bagi pemiliknya kini perlahan-lahan telah beralih fungsi bagi beberapa orang. Tidak akan menjadi sebuah masalah ketika mobil atau kendaraan-kendaraan lainnya difungsikan dengan positif seperti untuk bekerja, pergi ke kampus, dan lain sebagainya. Namun, jika mobil difungsikan seperti pengendara diatas, maka mobil beralih fungsi ke fungsi yang negatif dan tidak sewajarnya.

Seharusnya, mobil yang dianggap lebih dapat memberikan kenyamanan bagi pengendaranya dapat lebih bijak digunakan, bukan malah digunakan untuk melakukan hal-hal yang negatif. Para pengendara dan pemilik kendaraan, baik anak muda maupun orang tua harus dapat lebih bijak menerima perkembangan teknologi yang semakin maju. Kebobrokan moral masyarakat indonesia juga dirasa perlu diperbaiki agar tidak terjadi lagi hal-hal negatif seperti kejadian diatas. Pemerintah juga diminta turut andil dalam meminimalisir hal-hal negatif seperti itu. Masyarakat juga diminta berpartisipasi dalam hal ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun