Dark mode atau mode gelap saat ini sedang menjadi tren gadget. Google, Apple, Microsoft dan sejumlah perusahaan teknologi lainnya telah memperkenalkan pilihan layanan tersebut. Layanan messaging populer WhatsApp pun tidak ketinggalan memiliki mode gelap.
Sesuai dengan namanya, mode ini berarti mengatur skema warna dari software untuk mengutamakan tone gelap yaitu hitam dan abu-abu gelap dibandingkan dengan putih dan abu-abu terang. Akademisi dari University of Cambridge Silas Brown memiliki hasil penelitian yang menarik dan menggarisbawahi sejumlah manfaat menggunakan dark mode.
Seperti yang dikutip dari situs My Broadband pada hari Senin (04/02/19), manfaat terbesar dari dark mode ini adalah pengurangan cahaya berwarna biru sehingga meningkatkan kenyamanan mata ketika melihatnya. Cahaya biru ini menjadi salah satu penyebab mata terus terjaga ketika melihat gadget di malam hari. Artinya, dark mode ini cenderung tidak mengganggu siklus tidur pengguna.
"Kelelahan mata akibat cahaya silau dari gadget bisa dikurangi dengan dark mode. Bagi orang dengan kondisi mata mengalami gangguan medis seperti photophobia, dark mode tentu diyakini dapat mengurangi mata pegal," ujarnya.
Brown menjelaskan bahwa tampilan gelap tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan penglihatan si pengguna. Namun secara teknis, warna serba gelap memberikan manfaat bagi perangkat karena mengonsumsi lebih sedikit energi.
"Beberapa warna juga lebih menonjol pada latar belakang hitam daripada putih, sehingga membantu saat mencoba menyorot informasi tertentu pada sebuah halaman," tutup Brown.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H