Mohon tunggu...
Angela Modo
Angela Modo Mohon Tunggu... Lainnya - Hi!

You write with you heart, you edit with your brain. Too many ingredient ruin the story stew

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Pendarahan Otak yang Merenggut Nyawa Cawagub Kaltim

28 Februari 2018   15:30 Diperbarui: 28 Februari 2018   15:34 1643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pendarahan otak (Foto: Google/merdeka.com)

Calon Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Nusyirwan Ismail meninggal dunia pada Selasa (27/2) setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahraine. Dilansir dari CNNIndonesia Nusyirwan meninggal karena mengalami pendarahan di bagian otak. Pecahnya pembuluh darah di otak dapat menimbulkan pendarahan otak atau biasa disebut brain hemorrhage. Pendarahan ini dapat menyebabkan matinya sel-sel otak dan berakibat fatal. Selain itu, pecahnya pembuluh darah menyebabkan seseorang terkena stroke. Tidak hanya Cawagub Kaltim saja, beberapa orang seperti Kristupa Saragih dan Gayatri Wailisa, remaja yang menguasai 13 bahasa juga meninggal akibat pendarahan otak. Di Indonesia, penyakit ini termasuk salah satu penyakit mematikan setelah serangan jantung.

Bagaimana Gejalanya?

Dirangkum dari berbagai sumber, jika seseorang mengalami pecah pembuluh darah di otak, biasanya akan mengalami beberapa gejala seperti sakit kepala hebat yang datang secara mendadak, sulit menelan makanan, sering merasa mual, mata mengalami kesulitan melihat, mendadak mengalami kesemutan bahkan hilang kesadaran. Gejala ini juga terjadi pada Nusyirwan. Ia dikabarkan pingsan pada Jumat (23/2) ketika sedang berkampanye bersama pasanganya Cagub Andi Sofyan Hasdam, yang kemudian langsung dilarikan ke rumah sakit.

Apa Penyebabnya?

Pecahnya pembuluh darah di otak bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Kelainan darah, penyakit hati, adanya tumor otak, angiopati amiloid (kelainan dinding pembuluh darah), aneurisma (lemahnya pembuluh darah yang mengalami pembengkakan), cedera kepala dan tekanan darah tinggi. Cedera kepala disebut sebagai salah satu penyebab paling umum terjadinya pendarahan otak pada orang-orang yang berusia di bawah 50 tahun. Selain itu, tekanan darah tinggi yang tidak diobati, bisa juga menjadi penyebab utama terjadinya pendarahan otak.

Pembuluh darah yang pecah mengakibatkan matinya sel-sel otak, sehingga otak akan membengkak karena dipenuhi gumpalan darah. Jika sudah begini, gumpalan tersebut harus diangkat. Seperti kasus Nusyirwan, dia sempat menjalani operasi pengeluaran gumpalan darah. Namun sayang, kondisinya tidak bisa diselamatkan. Beberapa pasien yang selamat, kemungkinan tetap mengalami masalah sensorik, kejang, sakit kepala atau masalah ingatan. Oleh karena itu, mereka memerlukan terapi fisik hingga terapi bicara untuk memulihkan kondisinya.

Bagaimana Mencegahnya?

Meski dapat mengakibatkan kematian, sebenarnya hal tersebut dapat dicegah. Bagi Anda yang suka merokok atau mengonsumsi alkohol secara berlebihan, disarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Selain itu diimbangi dengan pola makan sehat dan olahraga minimal 150 menit per minggu sangat disarankan.

Bagi Anda yang mengidap penyakit jantung atau tekanan darah tinggi, mengobati keduanya dapat memperkecil risiko terjadinya pembuluh darah pecah di otak. Bagi penderita diabetes, mengendalikan kadar gula dalam tubuh juga dapat membantu mengurangi risiko terjadinya hal ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun