Di tepian senja, langit berwarna jingga,
Bayangmu hadir, membelah asa.
Lembut angin membawa bisikan cinta,
Kenangan lama yang tak pernah sirna.
Langkah-langkahmu terpatri di pasir,
Jejaknya pudar, namun takkan berakhir.
Dalam heningnya gemuruh ombak,
Aku temukan dirimu, di antara celah gelap.
Matamu yang pernah memandang jauh,
Menemani rindu yang tak pernah lusuh.
Tanganmu yang sempat kugenggam erat,
Kini hanya bayang, bisu dan berat.
Namun di tepian senja, aku mengerti,
Cinta tak selalu berarti memiliki.
Bayangmu adalah nyanyian abadi,
Yang terukir indah di hati ini.
Kala malam menyelimuti samudra,
Aku tahu kau ada, meski tak bersuara.
Di setiap senja, kuucap doa,
Semoga bayangmu selalu ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H