Di jalan hidup yang penuh teka-teki,
kujejak langkah dengan hati berhati-hati,
strategi datang seperti angin yang meniupkan kencang,
melihat orang bagai bayangan yang terus mengintai di belakang.
Setiap nasihat, setiap sorot mata,
menguji arah, menggoyahkan cita-cita,
"Ini memutar," mereka berkata lantang,
namun di dadaku, ada suara yang lebih tenang.
Strategi dunia menuntut logika yang tajam,
pandangan orang mengukur dalam skala timbangan,
namun jiwa ini bukan sekadar angka atau rencana,
ia mencari makna, melampaui kata-kata fana.
Aku belajar dari aral yang menghadang,
dari bisik ragu yang mencoba menjerat langkah,
seperti aliran sungai yang tak henti-hentinya mencari lautan,
kuikuti suara nurani di tengah badai tekanan.
Jika melihat batas kemampuan mereka,
saya dapat melampaui dengan keyakinan yang tegas,
jika strategi mereka melipatgandakan hambatan,
saya dapat mencapai kekuatan harapan.
Di setiap tantangan yang mereka ajukan,
aku menemukan cermin untuk mengenal diri,
di setiap langkah yang kuambil sendiri,
ku tahu, jalan ini milikku, bukan hanya mimpi.
Melangkah, meski berat dan berliku,
di antara strategi yang ingin memaku,
di tengah pandangan yang ingin membentukku,
aku tetap aku, setia pada panggilan kalbu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H