Langkah-langkah kecil meniti sunyi,
di jalan yang sering berliku dan berduri.
Bukan jawaban yang kucari kini,
tapi makna di setiap tapak kaki.
Hujan turun, basah harap,
namun tak lama lagi nyala api di dada.
Kupeluk badai, kuterima gelap,
karena di sanalah kutemukan cahaya.
Dewasa bukan tentang tiba di puncak,
tapi tentang bertahan saat dunia goyah.
Mengerti luka tanpa perlu berteriak,
dan memeluk rapuh tanpa rasa salah.
Di tengah proses, saya belajar dengan sabar,
bahwa waktu punya caranya sendiri.
Membentuk hati dari pecahan yang pudar,
menjadi utuh dalam harmoni yang abadi.
Tak terburu-buru melompati akhir cerita,
karena dewasa adalah jiwa perjalanan.
Di tengah proses,
kita menggenggam diri yang mengulang kembali,
menyatukan pecahan dengan kasih,
menumbuhkan harapan dari mengenang mimpi.
Hidup ini bukan soal cepat,
tapi soal yakin.
Seperti mentari yang selalu tiba,
meski melewati malam yang panjang.
Maka, tenanglah.
Setiap langkahmu memiliki arti,
setiap mata menumbuhkan kekuatan.
Di tengah proses,
Anda sedang menjadi diri Anda yang terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H